Rekomendasi Tempat Wisata Religi di Palembang yang Patut Disinggahi
ASSAJIDIN.COM — Beragam tempat wisata yang dapat di kunjungi di Kota Palembang saat memasuki libur akhir tahun ini.
Wisata religi dapat menambah wawasan serta bisa menjadi aktivitas ibadah dan spiritual juga meningkatkan keimanan, menambah wawasan keagamaan, hingga menambah wawasan budaya dan sejarah suatu tempat.
Kota Palembang memiliki beberapa pilihan bagi kamu yang ingin berwisata religi. Berikut pilihan wisata religi yang dapat kamu kunjungi :
1. Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo
Masjid Agung Palembang yang merupakan masjid paling besar di Kota Palembang. Masjid ini menempati kompleks seluas 15.400 meter persegi, di kawasan 19 Ilir, Jendral Sudirman.
Berlokasi di tengah kota, Masjid ini dipengaruhi oleh tiga arsitektur yakni Melayu, China dan Eropa. Gaya khas arsitektur Nusantara adalah pola struktur bangunan utama berundak tiga dengan puncaknya berbentuk limas. Pada bagian atas sisi limas atap terdapat jurai daun simbar menyerupai tanduk kambing yang melengkung. Setiap sisi limas memiliki 13 jurai. Bentuk jurai melengkung dan lancip. Rupa ini merupakan bentuk atap kelenteng.
Masjid Agung ini pula berjarak dekat dengan jembatan Ampera yaitu sekitar 400 meter dan memiliki bangunan tiga lantai dengan cat putih, pintu kaca, dan lantai keramik. Masjid digunakan sebagai tempat shalat, pusat shalat Idul Fitri serta Idul Adha, dan kegiatan Islam berupa kajian Islam maupun majelis taklim yang kerap dipusatkan di masjid ini.
2. Masjid Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho Palembang
Masjid Cheng Ho Palembang merupakan masjid yang dibangun oleh komunitas Tionghoa-Muslim dengan memadukan tiga kebudayaan yang berbeda yaitu Islam, Tionghoa dan Palembang.
Saat melangkahkan masuk di halaman masjid, anda akan disambut dengan gapura masjid bergaya Tiongkok dengan pilar merah dan atap berwarna kuning emas. Pada gapura ini terdapat sebuah papan nama bertuliskan “Masjid Muhammad Cheng Hoo” lengkap dengan aksara Mandarin.
di dominasi berwarna merah, hijau dan emas, Masjid disandingkan dengan dua menara serupa pagoda berwarna merah yang masing-masing diberi nama “Habluminallah” (hubungan dengan Allah) dan “Habluminannas” (hubungan denggan manusia).
Masjid Cheng Ho memiliki dua lantai, lantai pertama digunakan untuk jamaah laki-laki sedangkan lantai kedua digunakan untuk jamaah perempuan. Secara keseluruhan masjid ini mampu menampung sekitar 500 jamaah. Berlokasi di Komplek Perumahan Amin Mulia, Jakabaring, suasana masjid tampak tenang dan sunyi.
Tak lupa juga dilantai pertama masjid dikelilingi dengan jendela masjid yang cukup lebar sehingga menambah suasana sejuk karena banyaknya sirkulasi udara yang keluar masuk kedalam masjid.
3. Museum Bayt Al Quran Al Akbar
Biasa di kenal dengan Al Quran raksasa ini berlokasi di Gandus Palembang menjadi salah satu pilihan wisata religi kamu. di dalam museum, kamu dapat menjumpai
Al Quran raksasa terbuat dari kayu tembesu dengan tinggi 15 meter yang berada di dalam kawasan pondok pesantren Al-Ihsaniyah Kecamatan Gandus, Sumsel yang dibangun pada tahun 2001-2009 dan diresmikan Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pada 30 Januari 2012.
Sebanyak 351 keping kayu tembesu berukuran panjang 177 cm dan lebar 140 cm dipahat menjadi 30 juz Al Quran. Setiap keping Al Aquran ini diukir menggunakan tinta emas dan warna hitam,Penggunaan dua warna itu mengikuti ciri khas kain Songket asal Palembang.
Untuk datang ke sini, tiket yang dikenakan cukup murah. Orang dewasa dikenakan Rp 20.000 dan anak-anak Rp 15.000, buka dari pukul 09:00 WIB hingga 17:00 WIB dari hari senin sampai minggu.
4. Kampung Arab Al Munawar
Salah satu wisata yang terkenal di Palembang adalah Kampung Arab Al-Munawar. Daerah ini terkenal akan kebudayaannya. Khusus di Palembang, Kampung Arab cukup banyak dan berjajar di sepanjang Sungai Musi terutama Seberang Ulu.
Kampung Arab Al Munawar memiliki rumah-rumah tua yang usianya hingga mencapai 300 tahun dan masih kokoh. Hal tersebut dikarenakan rumah-rumah di kampung Al Munawar terbuat dari kayu dan batu yang didatangkan langsung dari Eropa.
Terdapat 8 dari 17 rumah tua di kampung ini yang masuk ke dalam cagar budaya. Guna menjaga keafiran lokal, perawatannya dilakukan secara rutin agar tetap kokoh dan kebersihannya tetap terjaga.
Kampung Arab Al-Munawwar juga dihiasi rumah-rumah besar yang diadopsi dari budaya Palembang. Mulai dari rumah Kembar Laut, rumah tengah, rumah kembar darat, rumah tinggi, rumah darat dan rumah batu yang bernuansa rumah bari dan rumah panggung khas Palembang.
Reporter:Trijumartini