LENTERA

Cara yang Dilakukan Rasul dan Sahabat ketika Badan Letih dan Jenuh

AsSAJIDIN.COM — Berikut ini adalah cara dilakukan Rasul dan para Sahabat ketika badan letih dan jenuh.

Badan lemas merupakan salah satu keluhan yang sangat umum terjadi. Rasa lemas, mudah lelah, tidak bergairah adalah beberapa gejalanya. Kondisi ini menjadi musuh bagi para pekerja karena sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan berdampak pada produktivitas kerja.

Ada banyak faktor penyebab badan lemas, antara lain kelelahan fisik, bekerja lembur, kurang istirahat, stres psikologis, hingga berbagai penyakit tertentu seperti anemia.

Namun bagi seorang muslim, apapun yang sedang dirasakan, dalam mengatasinya sebaiknya mencontoh Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Karena seperti kita tahu, beliau adalah suri tauladan bagi semua manusia.

Lihat Juga :  Pengalaman Seorang Pengampu Hafalan Alquran, Rahasia Anak Cerdas Generasi Qur’ani

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mewanti-wanti para sahabat agar berhati-hati dengan waktu senggang. Beliau shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Ada dua kenikmatan yang membuat banyak orang terpedaya yakni nikmat sehat dan waktu senggang.” (HR. Bukhari).

Letih dan jenuh kadang tidak cuma bisa disegarkan dengan santai. Ada banyak cara agar penyegaran bisa lebih bermakna dan sekaligus terjaga dari lalai.

Para sahabat Rasul biasa mengisi waktu kosong dengan tilawah, zikir, dan salat sunnah. Itulah yang biasa mereka lakukan ketika suntuk saat jaga malam. Bergantian, mereka menunaikan shalat malam.

Al-Quran, Fakta Unik Surat Al Baqarah, Surah Al Fatihah,Sebab Surat Al-Ikhlas Senilai Sepertiga Quran, Syarat Ibadah, Cara Meraih Ketenangan, Cara Rasul dan Para Lakukan ketika Badan Letih dan Jenuh

Lihat Juga :  Burger Kualitas Premium di Palembang, di Sini Tempatnya

Bentuk lainnya adalah bermain dengan isteri dan anak-anak. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pernah lomba lari dengan Aisyah RA.

Sering juga bermain ‘kuda-kudaan’ bersama dua cucu beliau, Hasan dan Husein. Dari sini, santai bukan sekadar menghilangkan jenuh. Tapi juga membangun keharmonisan keluarga.

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mengatakan, “Orang yang cerdik ialah yang dapat menaklukkan nafsunya dan beramal untuk bekal sesudah wafat. Orang yang lemah ialah yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan muluk terhadap Allah.” (HR. Abu Daud). [*/sumber: islampos]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button