NASIONAL

Ajak Keliling Melihat Keunikan Kampung Arab Al Munawar di Palembang

AsSAJIDIN.COM — Beberapa kampung Arab tersebar di Nusantara. Seperti Kampung Pekojan di Jakarta, Kampung Arab di Pekalongan, Kampung Pekojan di Semarang, Kampung Arab Ampel di Surabaya, Kampung Arab Kliwon di Solo, Kampung Arab Gelgel di Bali.

Tetapi berbeda dengan daerah-daerah tersebut. Khusus di Palembang, Kampung Arab cukup banyak dan berjajar di sepanjang Sungai Musi terutama Seberang Ulu.

Seperti Kampung Arab Bala’jam, Al-Musawa, Salim dan Barakkah di 9-10 Ulu, Al-Habsyi di 12 Ulu, Kampung Arab Al-Hadad dan Al-Kaaf di 14 Ulu. Kampung Arab Assegaf di 16 Ulu. Terlebih Kampung Arab Al-Munawwar di 13 Ulu. Keunikan kampung Arab di Palembang ini yang dikunjungi oleh mahasiswa Modul Nusantara (Modnus) PPM Universitas Sriwijaya di bawah dosen pengasuh Dr. Dedi Irwanto, M.A, Rabu (1/11).

“Kita berkunjung ke sini untuk melihat dan memahami interaksi antara budaya Arab sebagai etnis minoritas yang banyak diadopsi oleh budaya Palembang sebagai etnis mayoritasnya. Interaksi ini sudah berjalan sejak lama. Serta dapat dilihat dalam berbagai aspek budaya semisal musik Gambus sejak masa Kesultanan Palembang hingga kini. Selain itu ada tradisi rumpak-rumpakan saat idul fitri. Juga kuliner Arab yang berasa rempah-rempah”, ujar tokoh literatur berjalan milik Kota Palembang, Mgs. Muhammad Jufri atau Cek Jon ketika mengajak mahasiswa Modnus keliling Kampung Al-Munawwar.

Lihat Juga :  Tiadalah Kehidupan Dunia ini Melainkan Senda Gurau dan Main-main...

Kampung Arab Al-Munawwar juga dihiasi rumah-rumah besar yang diadopsi dari budaya Palembang. Mulai dari rumah Kembar Laut, rumah tengah, rumah kembar darat, rumah tinggi, rumah darat dan rumah batu yang bernuansa rumah bari dan rumah panggung khas Palembang.

“Jika untuk interaksi budaya saya rasa Kampung Arab di Palembang sudah sangat baik. Namun untuk kampung wisata. Berdasar yang saya lihat di Kampung Arab Ampel Surabaya. Masih ada yang kurang disini. Memang kelebihan Kampung Arab Ampel Surabaya ada makan Sunan Ampel,” kata Lalu Dimas Putra Hermanto mahasiswa modnus Unsri asal Universitas Jember dari Program Studi Teknik Kimia.

Lihat Juga :  Sarat Makna dan Nilai-nilai Positif, Olahraga Pencak Silat Diharapkan Mendunia

Namun menurutnya disana juga ada paket wisata yang selain ziarah menawarkan belanja pernak-pernik khas Arab serta kuliner khas Arab yang siap saji untuk dinikmati wisatawan.

“Saya pikir, Pemerintah Kota Palembang perlu studi banding ke Surabaya dalam mengembangkan paket wisata di kampung-kampung Arab yang ada di Kota Palembang. Sehingga nanti bisa hadir kampung wisata dengan pasar busana dan kuliner bernuansa khas Arab di Kota Palembang”, katanya.

Pada akhir kegiatan narasumber Cek Jon yang didampingi Ari Nugraha (Sejarawan alumnus UI dari Kota Palembang) dan Ustadz Fuad Jenggot (Mubalik Pengemar Sejarah Kota Palembang) mengajak 23 mahasiswa orang Modul Nusantara Unsri 2023 melakukan refreshing dengan memainkan permainan tradisional Kota Palembang, seperti Tukupan (Urikan atau Petak Umpet) dan Cak Engkleng (Jingkat-jingkatan) dengan riang dan gembira di halaman Kampung Arab Al-Munawwar 13 Ulu Palembang. (*/sumber: rilis)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button