DUNIA ISLAM

Mengenal Tahun Gajah Tahun Kelahiran Nabi

ASSAJIDIN.COM — Tahun Gajah adalah nama dalam sejarah Islam untuk tahun yang kira-kira sama dengan 570–571 M.

Penemuan arkeologi di Arab Selatan menunjukkan bahwa Tahun Gajah mungkin 569 atau 568, karena Kekaisaran Sasaniyah menggulingkan penguasa yang berafiliasi dengan Kerajaan Aksum di Yaman sekitar tahun 570.[4] Tahun Gajah juga dicatat sebagai tahun kelahiran ‘Ammar bin Yasir.

Menurut sumber Islam, pada tahun inilah Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad dilahirkan.

Nama Tahun Gajah ini berasal dari sebuah peristiwa yang terjadi di Makkah di mana Abrahah, jenderal perang Aksum di Yaman bergerak menuju Makkah dengan pasukan besar dan sejumlah gajah perang, berniat untuk menghancurkan Kabah.

Namun, gajah terbesar, dikenal sebagai ‘Mahmud’ (bahasa Arab: مَـحْـمُـوْد),[2] dikatakan berhenti secara mendadak di perbatasan sekitar Makkah dan menolak untuk masuk ke kota.

Lihat Juga :  Gedung SDN 142 Tempat Mendagri Tito Karnavian Sekolah Hampir Roboh, Disdik Kota Palembang Tutup Mata

Tahun Gajah tercantum dalam kitab suci Alquran dan dengan referensi yang lebih pendek.

Menurut Surah al-Fīl, sekawanan burung yang disebut Ababil (bahasa Arab: أَبـابـيـل) tiba-tiba muncul. Burung-burung ini membawa batu-batu kecil di paruh mereka, membombardir pasukan Etiopia, dan menghancurkan mereka seperti “daun yang dimakan ulat”.

 

Telah disebutkan dalam Alquran bahwa pasukan dihancurkan oleh burung-burung kecil yang membawa kerikil yang menghancurkan seluruh pasukan dan Abrahah sendiri akhirnya binasa.

Surah al-Fīl dalam Alquran menggambarkan kejadian tersebut dengan jelas.

Tahun tersebut kemudian dikenal sebagai Tahun Gajah, yang memulai tren penghitungan tahun di Semenanjung Arab. Perhitungan ini digunakan sampai diganti dengan kalender Islam pada masa khalifah kedua, Umar bin Khattab yang kita kenal sekarang sebagai kalender hijriyah.

Lihat Juga :  Trik dan Tips Membuat Pempek Keriting Khas Palembang dengan Peralatan Seadanya

Peristiwa Tahun Gajah & Surah al-Fil Peristiwa pasukan Abrahah hendak menghancurkan Ka’bah ini terekam dalam Surah al-Fil ayat 105, yang bacaannya adalah sebagai berikut:

اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ – ١

Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?

اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙ – ٢
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?

وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ – ٣
dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,

تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ – ٤

yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ ࣖ – ٥

Sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat). (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button