Kawasan Kumuh di Palembang Diklaim Berkurang, Tinggal 900 Hektare
AsSAJIDIN.COM — Di akhir masa jabatan Walikota Palembang Harnojoyo dan Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda masih ada yang belum tuntas.
Selain titik banjir yang diklaim telah berkurang banyak, kawasan kumuh di Palembang pun dinilai telah berkurang dari tahun ke tahun.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kota Palembang Affan Prapanca Mahali mengatakan, sejak 2015 hingga saat ini sudah berkurang 1.600 hektar kawasan kumuh.
“Awalnya kawasan kumuh ada 2.500 hektar. Saat ini di 2023 tinggal 900 hektare,” katanya, Senin (28/8/2023).
Menurutnya, penanganan kawasan kumuh ini perlu proses. Tentu ini tidak terlepas dari dukungan dan kolaborasi semua pihak.
“Baik itu Pemkot Palembang, Pemprov Sumsel, masyarakat secara swadaya, instansi non pemerintah, BUMD di Palembang,” katanya.
Affan mengatakan, 900 hektar kawasan kumuh di Kota Palembang tersebar di 57 kelurahan. Luasannya bervariasi setiap titik berbeda.
“Seperti di kawasan Seberang Ulu, tepian Sungai Musi, dan kecamatan di perbatasan seperti Sematang Borang dan Gandus,” kata Affan.
Perkimtan saat ini mengejar target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2 persen luasan pada tahun 2023.
“Sampai tahun ini kita harus menyelesaikan sekitar 160 hektar lagi dari total luasan yang tersisa itu,” katanya. (pitria)