Pengertian Marah dan Bahaya Sifat Pemarah
AsSAJIDIN.COM – Sifat tercela ada banyak macamnya, salah satu dari sifat tercela diantaranya adalah marah. Sifat marah tentunya dapat merugikan orang lain dan diri sendiri. Sifat marah terjadi karena tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri dan emosi. Karena tidak bisa menahan emosi kemudian melampiaskan kemarahannya kepada orang lain atau benda disekitarnya.
Pengertian Marah dan Bahaya Sifat Pemarah
Pengertian Marah
Pemarah adalah sifat yang setiap menghadapi sesuatu yang tidak cocok dengan dirinya dihadapi dengan marah. Marah dalam bahasa arab disebut dengan ghodob. Marah merupakan sifat yang muncul dari nafsu sang tidak bisa dikendalikan. Biasanya orang yang sedang marah akan menampakkan wajah yang tidak enak dipandang. Bahkan dengan ulah orang yang sedang marah akan menimbulkan kerugian, entah itu untuk dirinya atau orang disekitarnya dan juga benda-benda disekitarnya. Orang yang sedang marah biasanya mukanya akan terlihat merah.
Sifat pemarah merupakan sifat tercela yang harus dihindari oleh kita semua. Hal ini sesuai dengan dengan sabda Rasulullah Saw.
اَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :اَوْصِنِيْ،قَالَ :لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ : لَا تَغْضَبْ
Artinya : “Dari Abu Hurairah ra : Bahwa seorang laki-laki telah berkata berkata kepada Nabi Saw : “Berilah aku nasihat”. Maka Nabi menjawab,”Janganlah engkau jadi pemarah”, Laki-laki itu bertanya lagi beberapa kali, dan Nabi bersabda: “janganlah engkau jadi pemarah”. (HR Bukhari)
Orang yang sedang marah tidak bisa mengendalikan emosi. Jalan pikiran orang yang sedang marah tidak jernih lagi sehingga bertindak sesukanya, tanpa mempertimbangkan akibat dari perbuatannya. Seharusnya kita harus bisa mengendalikan diri dari marah, karena marah itu merupakan rayuan setan. Allah Swt berfirman :
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Artinya : “(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imran :134)
Ayat diatas mengandung pengertian bahwa orang yang bertakwa kepada Allah Swt mempunyai ciri-ciri diantaranya apabila marah sanggup menahan kemarahannya. Orang yang bisa menahan marahnya adalah termasuk orang yang kuat. Rasulullah Saw bersabda:
لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرْعَةِ وَاِنَّمَاالشَّدِيْدُالَّذِيْ يَمْلِكُ نَفْسِهِ عِنْذَالْغَضَبِ
Artinya : “Bukanlah orang yang kuat adalah fisiknya, tetapi orang yang kuat itu adalah orang yang dapat menahan dirinya ketika ingin marah.” (HR Bukhari, Muslim dan Ahmad)
Bahaya Sifat Pemarah
Marah tentunya akan merugikan orang lain dan diri sendiri. Oleh karena itu kita diperintahkan untuk menahan diri dari marah. Bahaya yang diakibatkan dari sifat marah adalah sebagai berikut.
1.Bahaya marah bagi diri sendiri
Marah dapat meretakkan hubungan persaudaraan dan pertemanan karena orang yang dimarahi akan merasa dicemooh dan dihina, terlebih jika orang yang dimarahi itu tidak bersalah.
Orang yang suka marah akan dijauhi orang. Kita tentu tidak suka bergaul dengan orang yang pemarah.
Jika tidak bisa menahan marah dapat mengakibatkan pusing dengan sendirinya.
Orang yang marah akan mendapat dosa, terlebih lagi jika marah berkepanjangan, merusak barang, baik miliknya maupun orang lain.
2. Bahaya marah bagi orang lain
Membuat orang lain tidak mau berurusan dengannya hal ini dapat menimbulkan rasa takut dan benci.
Menimbulkan kerusakan sehingga membuat kerugian bagi orang lain.
Merusak perdamaian karena pemarah biasanya mendahulukan emosi daripada kesabaran.
Cara Menghilangkan Marah
Sebagai orang yang beriman dan bertakwa. Kita diperintahkan untuk menahan diri dari marah. Lalu bagaimana cara untuk menahan diri dari sifat pemarah dan menghilangkan rasa marah ?. Untuk menghindari atau menghilangkan rasa marah, ada beberapa cara diantaranya yaitu :
Berusaha menyadari dampak buruk yang timbul akibat dari marah.
Berusaha mengoreksi kesalahan dirinya sendiri.
Meredam kemarahan dengan cara bersabar.
Demikianlah mengenai pengertian marah dan bahaya sifat pemarah bagi diri sendiri maupun orang lain. Marah merupakan sifat buruk yang harus kita hindari dan di jauhi. Apabila kita bisa menahan diri dari sifat tersebut tentunya kita tidak akan dijauhi oleh keluarga, teman maupun orang lain. (*)