Ahlan Wa Sahlan Jemaah Haji Kloter 1 Tiba di Palembang, 2 Meninggal di Tanah Suci
AsSAJIDIN.COM — Sebanyak 357 jemaah haji kloter 1 Debarkasi Palembang tiba di Kota Palembang, Kamis (6/7) malam. Dua Jemaah meninggal saat menjalani rangkaian ibadah haji di Tanah Suci.
Ketua Kloter 1 Susi Irwan Sastro dalam laporannya menjelaskan, kloter 1 merupakan jemaah asal Kabupaten OKU Timur. Saat berangkat dari OKU Timur, total jemaah yang berangkat berjumlah 360 orang. Namun satu orang meninggal di embarkasi atas nama Turiyah (71) dan dua orang meninggal di Mekkah atas nama Repen Reso Pawiro (85) pada 23 Juni dan Sayuti Gemulung (68) pada 3 Juli.
“Alhamdulillah jamaah kloter 1 dapat menjalani rangkaian ibadah haji di Tanah Suci dengan baik. Termasuk pelaksanaan ibadah sunnah Arbain di Masjid Nabawi,” ujar Susi Irwan Sastro.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Sumsel H. Armet Dachil mengucapkan selamat datang kepada jemaah kloter 1 Debarkasi Palembang. Dia juga ikut berduka atas meninggalnya tiga jemaah kloter 1. Menurut Armet, hingga saat ini total jamaah debarkasi Palembang yang meninggal di Tanah Suci berjumlah 23 orang dengan rincian 19 orang dari Sumsel dan empat orang dari Bangka Belitung.
“Kami turut berduka. Insya Allah jemaah yang meninggal semuanya husnul khotimah karena sedang menjalankan ibadah haji. Bagi bapak/ibu yang hari ini kembali ke Tanah Air, kami ucapkan selamat datang dan semoga meraih haji yang mabrur,” jelas Armet.
Jemaah kloter 1 sendiri tiba dengan pesawat Saudi Airlines di Bandara SMB II Palembang, Kamis (6/7) malam, pukul 22.21 WIB. Jemaah kemudian dibawa menggunakan delapan bus ke asrama haji. Selain itu disiapkan juga satu bus, tiga ambulan, dan dua minibus untuk mengangkut jemaah sakit, disabilitas, dan lansia.
Saat tiba di asrama haji, para jemaah diarahkan ke aula untuk menjalani pemeriksaan kesehatan menggunakan thermal scanner. Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi suspek Covid-19 dan influenza like illness (ILI). Jemaah yang memenuhi kriteria suhu 38 derajat celcius atau lebih disertai batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan sesak nafas, maka dilakukan pemeriksaan RDT Antigen dan Swab PCR. Bagi jemaah yang dinyatakan sehat bisa langsung kembali ke daerahnya masing-masing.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang Emmilya Rosa menjelaskan, jemaah yang baru datang dari Arab Saudi diberikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH). Jemaah akan dipantau selama 14 hari oleh dinas kesehatan masing-masing. Apabila selama pemantauan ada gangguan kesehatan, jemaah diminta melapor ke fasilitas kesehatan terdekat seperti Puskesmas dengan membawa K3JH. Apabila dalam kurun waktu 14 hari, gejala penyakit tidak muncul, jemaah diminta untuk menyerahkan K3JH ke Puskesmas terdekat.
“Di debarkasi kita juga menerima kalau ada jemaah yang ingin memeriksakan diri. Kita sudah siapkan poliklinik dan siap memberikan pelayanan maksimal,” jelas Emmilya.
Sementara itu, Direktur Swarna Dwipa Pengelola Asrama Haji Debarkasi Palembang menjelaskan, jemaah kloter 1 ini setelah melalui proses penerimaan akan langsung dibawa ke OKU Timur. Menurut Rebo, pihak asrama haji Debarkasi Palembang sejatinya tetap menyiapkan akomodasi bagi para jemaah yang ingin istirahat sebelum pulang ke rumah masing-masing. “Bagi jemaah yang ingin menginap di asrama haji, disiapkan kamar penginapan. Hal ini kita koordinasikan dengan panitia daerah dan jemaah haji,” tutur Rebo.
Turut hadir dalam penyambutan jemaah kloter 1 ini antara lain Kepala Kantor Kemenag Kabupaten OKU Timur H. Ishak serta unsur PPIH Debarkasi Palembang. (pitria/sumber: rilis kemenag)