Arti Shalawat dan Salam Atas Nabi Muhammad SAW
ASSAJIDIN.COM — Kita pasti mempunyai pertanyaan apa arti shalawat dan salam dari Allah Subhana wata’allah kepada Nabi Muhammad saw?
Ustadz Syafiq Riza Basalamah dalam postingannya di media sosial mengatakan jika kita bershalawat dengan kalimat “shalallahu wa sallam ‘ala nabiyyina Muhammad”. Semoga shalawat dan salam dari Allah subhana wata’allah kepada Nabi kita Muhammad apa maksudnya?
Imam Nawawi Al Bantani rahimahullah berkata bahwa yang dimaksud “shalawat dari Allah adalah semoga Allah menambahkan kemuliaan. Sedangkan salam yang dimaksud adalah semoga Allah memberikan penghormatan yang tinggi dan derajat yang mulia. (lihat Kasyifah As-Saja Syarh Safina An-Naja, hlm 29).
Ada ulama yang mengatakan bahwa shalawat dari Allah artinya ‘rahmat’, shalawat dari malaikat artinya ‘ampunan’, sedangkan shalawat dari manusia artinya ‘doa’.
Jika kita mengatakan semoga shalawat pada beliau dari malaikat maksudnya adalah doa berupa ampunan dari malaikat.
Jika kita mengatakan semoga sholawat pada beliau dari seorang khatib (yang berkutbah). maksudnya adalah doa kebaikan dari khatib.
Jika kita mengatakan semoga sholawat pada beliau dari Allah maksudnya adalah semoga Allah merahhmati beliau.
Syekh Muhammad bin Shalih At-Utsaimin rahimahullah menyatakan bahwa shalawat itu lebih spesial lagi dari doa rahmat.
“Lihat saja para ulama sepakat mendoakan rahmat pada setiap orang beriman,”katanya.
Namun, mengenai shalawat pada selain Nabi, para ulama berbeda pendapat, apakah boleh ataukah tidak.
Kalau doa itu bermakna rahmat, maka tentu tidak ada perbedaan. Sebagaimana kita mendoakan seseorang dengan rahmat, berarti juga boleh kita bershalawat padanya semoga shalawat pada orang tersebut dari Allah, seperti itu doanya.
Perhatikan pula Allah menyebutkan shalawat sendiri dan rahmat sendiri dalam satu ayat.
“mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk,” (QS Al Baqarah : 157)
Penyebutan shalawat dan rahmat disini menunjukkan akan perbedaan keduanya. karenanya pula para ulama rahimahumullah menggunakan shalawat dari Allah pada satu tempat, menggunakan rahmat juga pada tempat lain. Kesimpulannya Shalawat tidak sama dengan rahmat. (TRI JUMARTINI)