HAJI & UMROH

Makna di Balik Ibadah Wukuf di Arafah

ASSAJIDIN.COM — Secara umum, wukuf adalah berdiam diri di padang Arafah. Namun saat melaksanakan wukuf jemaah tidak berdiam diri saja.

Jemaah haji dianjurkan untuk melakukan sejumlah ibadah lainnya. Hal tersebut tercantum dalam arti potongan ayat berikut:

“(Jemaah haji) dianjurkan wukuf dalam keadaan suci, memperbanyak zikir, tahlil, doa, talbiyah, tadarus Al-Qur’an, memperbanyak tadharru (ketundukan hati), merendahkan diri, berdoa terus menerus, lalu menghadap Kabah dan membentangkan kedua tangan.”

Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq mengatakan, wukuf adalah hadir dan berada di wilayah Arafah, baik dalam keadaan tidur maupaun terjaga, dalam keadaan berkendara, duduk, maupun berjalan, serta baik dalam keadaan suci, maupun tidak suci (haid, nifas, dan junub).

Mengenai wukuf dalam keadaan tidak sadar, para ulama berbeda pendapat dalam hal ini. Abu Hanifah dan Malik berpendapat bahwa wukufnya sah, sedangkan menurut Asy-Syafi’i, Ahmad, Al-Hasan, Abu Tsaur, Ishaq, dan Ibnu Mundzir wukufnya tidak sah.

Lihat Juga :  Memaknai Qur'an Surat An-nisa Ayat 59

Hukum Wukuf di Arafah
Para ulama berijmak bahwa wukuf di Arafah adalah rukun paling utama. Dalil yang menyatakan keutamaan ini adalah sabda Rasulullah SAW:

الحجُّ عرفةُ

Artinya:”Haji adalah wukuf di Arafah.” (HR at-Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan an-Nasa’i).

Mengutip buku Fiqhul Islam wa Adillatuhu oleh Wahbah Az-Zuhaili, sebagian besar ulama berpendapat, barangsiapa ketinggalan wukuf, dia wajib menunaikan haji pada tahun berikutnya serta menyembelih kurban.

Tempat Wukuf
Wukuf dapat dilakukan di seluruh tempat di Arafah. Sebagaimana sabda Nabi SAW berikut ini:

“Aku akan melakukan wukuf di sini, tapi seluruh Arafah adalah tempat untuk wukuf.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).

Lihat Juga :  Mencintai Harus Karena Allah

Adapun, tempat yang paling afdhal dalam melakukan wukuf ini adalah di Gunung ar-Rahman. Sementara itu, tempat yang sebaiknya dihindari untuk berwukuf adalah di Lembah Uranah. Rasulullah SAW mengatakan bahwa itu merupakan lembah setan. Nabi SAW bersabda:

“Seluruh Arafah adalah tempat untuk wukuf, tapi hindarilah wukuf di Lembah Uranah.” (HR Ibnu Majah).

Pada zaman dahulu, perbatasan Arafah adalah dari gunung yang Lembah Uranah sampai gunung-gunung yang berhadapan dengannya sampai tempat yang berdekatan dengan perkebunan atau dinding Bani Amir. Saat ini perbatasan dapat dikenali dari tanda-tanda tertentu, yakni Uranah, Namirah, dan masjid Ibrahim AS bukan termasuk kawasan Arafah. (*/Sumber: detik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button