Berpuasalah dengan Ikhlas, ini Ganjarannya
ASSAJIDIN.COM —
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallaam pernah bersabda :
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوم
TSALAATSATUN LAA TURODDU DA’WATUHUMUL IMAAMUL ‘AADILU WASH-SHOO-IMU HIINA YUFTHIRU WA DA’WATUL MADZLUUMI.
“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak :
(1) Pemimpin yang adil,
(2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka,
(3) Do’a orang yang terdzolimi.”[1]
Ketika berbuka adalah waktu terkabulnya do’a karena ketika itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.[2]
Apalagi jika orang yang menyantap makanan tadi mendo’akan sebagaimana do’a yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam praktekkan, maka sungguh rizki yang kita keluarkan akan semakin barokah.
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi minum, beliau pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan :
اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِى وَأَسْقِ مَنْ أَسْقَانِى
ALLAAHUMMA ATH’IM MAN ATH’AMANIY WA ASQI MAN ASQOONIY
“Ya Allah, berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku.
[HR. Muslim no. 2055]
Tak lupa pula, ketika kita memberi makan berbuka, hendaklah memilih orang yang terbaik atau orang yang sholih. Carilah orang-orang yang sholih yang bisa mendo’akan kita ketika mereka berbuka. Karena ingatlah harta terbaik adalah di sisi orang yang sholih.
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallaam pernah mengatakan pada ‘Amru bin Al ‘Ash :
يَا عَمْرُو نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ لِلْمَرْءِ الصَّالِح
YAA ‘AMRUU… NI’MAL MAALUSH SHOOLIHU LILMAR’ISH SHOOLIHI
“Wahai Amru, sebaik-baik harta adalah harta di tangan hamba yang Shalih.”
[HR. Ahmad 4/197. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim]
Dengan banyak berderma melalui memberi makan berbuka dibarengi dengan berpuasa itulah jalan menuju surga.
[Lihat Lathoif Al Ma’arif, 298]
Dari ‘Ali, ia berkata, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallaam bersabda :
« إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا ». فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ »
INNA FIL JANNATI GHUROFAN TUROO DZUHUURUHAA MIN BUTHUUNIHAA WA
Allah Memberikan Banyak Sarana Ampunan Saat Ramadhan
Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah Jumat 25 May 2018 11:38 WIB
Ahmad Satori Ismail, Ketua Ikatan dai Indonesia Foto: Republika/Agung SupriyantoAhmad Satori Ismail, Ketua Ikatan dai Indonesia
Allah juga memberikan keistimewaan bagi orang yang sedang melaksanakan ibadah puasa.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ramadhan disebut sebagai bulan penuh ampunan. Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), KH Ahmad Satori Ismail menerangkan, Allah memberikan berbagai macam sarana ampunan di bulan Ramadhan. Allah juga memberikan keistimewaan bagi orang yang sedang melaksanakan ibadah puasa.
KH Satori menjelaskan, keistimewaan yang dimaksud berupa ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Hadis Rasulullah SAW mengatakan, Man shoma romadhona imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih. “(Artinya) barang siapa yang berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka semua dosanya yang lalu akan diampuni,” kata KH Satori kepada Republika.co.id, Jumat (25/5).
Ia menyampaikan, di bulan Ramadhan Allah juga memberikan kesempatan bagi hambanya yang melaksanakan Shalat Tarawih sebulan penuh. Rasulullah SAW bersabda: Man qoma romadhona imanan wahtisaban ghofiro lahu ma taqoddama min dzambihi. Artinya, barangsiapa melakukan Shalat Tarawih dengan rasa iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lewat.
Kemudian, Allah memberikan ampunan bagi orang yang menghidupkan malam Al Qadar. Rasulullah bersabda: Man qoma lailatal qadri imanan wahtisaban ghufiro lahu ma taqoddama min dzanbih. Artinya, barang siapa yang melakukan ibadah pada malam Al Qadar maka akan diampuni semua dosanya yang telah lampau. “Ini (ampunan dari Allah saat Ramadhan, Red) tidak ada pada bulan lain, cuma ada di bulan Ramadhan,” ujarnya.
KH Satori menjelaskan, kalau ada orang yang menghidupkan sepertiga malam terakhir Ramadhan, artinya dihidupkan dengan ibadah, tilawah dan dzikir. Maka Allah akan memberikannya
Dalil Tentang Keutamaan dan Keistimewaan Bulan Suci Ramadhan Senin, 4 April 2022 | 07:00 WIB Dalil Tentang Keutamaan dan Keistimewaan Bulan Suci Ramadhan. (Ilustrasi: MRF). BAGIKAN: Bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan keistimewaan yang besar di antara bulan-bulan yang lain. Semua amal soleh yang dilakukan pada bulan ini akan mendapat balasan lebih banyak dan lebih baik. Oleh karena itu kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal kebajikan dan meninggalkan kemaksiatan. Diantara keutamaan dan keistimewaan bulan Ramadhan tersebut, disebutkan dalam beberapa riwayat: Baca Juga: Fiqhus Shiyam (1): Pengertian Puasa Ramadhan dan Landasan Hukumnya Ramadhan adalah bulan penuh berkah, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan pun dibelenggu. Pada bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Rasulullah SAW bersabda: قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ
“Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan,” (HR. Ahmad). Allah SWT membebaskan penghuni neraka pada setiap malam bulan Ramadhan.
Rasulullah SAW bersabda: إذَا كَانَ أوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أبْوَابُ الجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِيْ مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلُّ لَيْلَةٍ ”
Jika awal Ramadhan tiba, maka setan-setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak satu pintu pun yang ditutup.
Lalu ada seruan (pada bulan Ramadhan); Wahai orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang yang ingin kejahatan, tahanlah dirimu. Pada setiap malam Allah SWT memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka,”(HR Tirmidzi).
Puasa bulan Ramadhan adalah sebagai penebus dosa hingga datangnya bulan Ramadhan berikutya.
Rasulullah SAW bersabda: اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَاُن إلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاةٌ مَا بَيْنَهُنَّ إذَاجْتَنَبَ اْلكَبَائِرَ ”
Jarak antara shalat lima waktu, shalat jum’at dengan jum’at berikutnya dan puasa Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada diantaranya, apabila tidak melakukan dosa besar,” (HR Muslim).
Puasa Ramadhan bisa menebus dosa-dosa yang telah lewat, dengan syarat puasanya ikhlas.
Rasulullah SAW bersabda: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ “Barangsiapa berpuasa dibulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” (HR Bukhari dan Muslim).
Barangsiapa memberi buka orang yang puasa maka mendapat pahala sebanyak pahala orang puasa tersebut. مَنْ فَطَرَ صَائِمًا كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أجْرِ الصَّا ئِمِ لَا يَنْقُصَ مِنْ أجْرِ الصَّائِمِ شَيْئٌ “Barangsiapa memberi perbukaan (makanan atau minuman) kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut,” (HR Ahmad). Sedekah yang paling baik adalah pada bulan Ramadhan. أيُّ الصَّدَقَةِ أفْضَلُ؟ قَالَ صَدَقَةٌ فَيْ رَمَضَانَ
“Rasulullah SAW pemah ditanya; Sedekah apakah yang paling mulia? Beliau menjawab: “Yaitu sedekah dibulan Ramadhan,” (HR Tirmidzi) Orang yang banyak beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan, maka dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ “Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” (HR Bukhari dan Muslim).
Doa orang yang berpuasa adalah mustajab Rasulullah SAW bersabda: ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ ؛دَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ “Ada tiga macam doa yang mustajab, yaitu doa orang yang sedang puasa, doa musafir dan doa orang yang teraniaya,” (HR Baihaqi).
Puasa dan ِAl-Qur’an yang dibaca pada malam Ramadhan akan memberi syafaat kepada orang yang mengerjakannya kelak dihari kiamat.
Rasulullah SAW bersabda: اَلصُّيَامُ وَاْلقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ يَقُوْلُ اَلصِّيَامُ أيْ رَبِّ مَنَعْتُهُُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتَ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فَيْهِ وَيَقُوْلُ اْلقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِالَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيْهِ قَالَ فَيُشَفِّعَانِ “Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “Ya Rabbi, aku mencegahnya dari makan dan minum di siang hari”, ِAl-Qur’ an juga berkata: “Aku mencegahnya dari tidur dimalam hari, maka kami mohon syafaat buat dia.” Beliau bersabda: “Maka keduanya dibolehkan memberi syafaat,” (HR Ahmad).
Orang yang melaksanakan Umrah pada bulan Ramadhan maka mendapat pahala seperti melakukan Haji. Rasulullah SAW bersabda: فَإِنَّ عُمْرَةَ فِيْ رَمَضَانَ حَجَّةٌ “Sesungguhnya umrah dibulan Ramadhan sama dengan pahala haji,” (HR Bukhari).
Sumber: https://jabar.nu.or.id/ubudiyah/dalil-tentang-keutamaan-dan-keistimewaan-bulan-suci-ramadhan-krIoz