MOZAIK ISLAM

 Dalilnya Menurut Alquran dan Hadits tentang Amalan Riyadhoh

AsSAJIDIN.COM — Secara bahasa, riyadhoh artinya pengajaran dan pelatihan. Sedangkan secara istilah, riyadhoh artinya melakukan amalan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Eep Sofwana dalam buku Pengantar Ilmu Tasawuf menjelaskan, riyadhoh merupakan latihan rohani dengan cara menyendiri untuk melakukan ritual ibadah yang bertujuan menundukkan nafsu syahwat. Sedangkan proses riyadhoh dalam ilmu tasawuf disebut dengan ath-Thariqah.

Amalan riyadhoh dalam ilmu tasawuf memiliki empat macam rukun, yakni:
Uzlah, artinya mengasingkan diri dari keramaian untuk focus beribadah.
Diam atau berbicara seperlunya.

Bangun malam untuk beribadah, seperti sholat tahajud dan berdzikir.
Menahan lapar dengan melakukan puasa sunnah.

Dikutip dari buku Perdebatan Langit Dan Bumi oleh Wawan Susetya, ketika melakukan amalan riyadhoh, seorang Muslim akan terbiasa mengendalikan hawa nafsu dalam dirinya. Ia akan mampu menjalankan amanah, menyebarkan rahmat dan kebaikan, sehingga Allah akan menurunkan keberkahan pada hidupnya.

Amalan riyadhoh yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dapat menjaga seorang mukmin dari kesalahan, baik terhadap manusia ataupun makhluk lainnya, terutama kepada Allah. Selain itu, Allah akan menumbuhkan rasa manis terhadap amal ibadah di hati para mukmin. Mereka akan semakin tekun beribadah karena merasakan nikmatnya sholat, puasa, dzikir, dan amalan lainnya.

Lihat Juga :  Tiga Aktor/Aktris Mualaf Jalani Ibadah Puasa Perdana Tahun ini, Siapa Saja?

Sebaliknya, jika manusia jauh dari amalan riyadhoh, maka akan terjadi penyimpangan moral dan munculnya perilaku-perilaku tidak baik. Contohnya seperti perbuatan-perbuatan jahat yang melawan hukum.

Dalil Amalan Riyadhoh

Dikutip dari Jurnal Riyadhah Mujahadah dalam Perspektif Kaum Sufi oleh Adnan, ayat Alquran yang digunakan sebagai dasar amalan riyadhoh adalah surat Al Maidah ayat 35 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung.

Selain ayat di atas, terdapat hadits qudsi yang juga menjadi dasar dari amalan riyadhoh. Dalam hadits tersebut, Rasulullah bersabda bahwa Allah Azza wa Jallah berfirman:
“Senantiasa hamba-Ku tetap berupaya mendekatkan diri kepada-Ku dengan amal-amal sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka aku adalah pendengarannya yang dipakai untuk mendengar, dan penglihatannya yang dipakai olehnya untuk melihat, serta tangannya yang dipakai untuk menggengam.” (HR. Thabrani)

Lihat Juga :  Kisah Rasulullah dan Uang 8 Dirham

Macam-Macam Riyadhoh

Dikutip dari buku Tanya Jawab Islam oleh Piss KTB, dalam pendidikan ilmu tasawuf, riyadhoh dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
Riyadhoh al –jisim, yakni pendidikan olahraga yang dilakukan melalui gerakan fisik untuk kesehatan jasmani manusia.

Riyadhoh al-nafs, yaitu pendidikan olah batin yang dilakukan melalui olah pikir dan olah hati yang bertujuan untuk memperoleh kesadaran dan kualitas rohani.
Riyadhoh al-nafs lebih utama daripada riyadhoh al-jisim. Sebab, jiwalah yang dapat membimbing manusia ke jalan kebenaran. Meski begitu, kedua riyadhoh tersebut sama-sama penting karena bertujuan untuk memelihara apa yang telah diberikan oleh Allah Ta’alaa. (*/sumber: kumparan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button