Korban Gempa Turki Tercapat 36 Ribu Lebih, Lamban Penanganan Menyebabkan Korban Terus Bertambah
AsSAJIDIN.COM — Banyaknya korban gempa Turki ternyata disebabkan manusia. Ini terkait kualitas bangunan di Turki yang kini menjadi fokus utama pasca gempa.
Tercatat lebih dari 36 ribu korban meninggal dunia.
Gempa Magnitudo 7,8 yang mengguncang pekan lalu meluluhlantakkan ribuan pemukiman warga. Saat ini tercatat, ada hampir 6 ribu bangunan yang roboh dan 13 juta warga terdampak di negara yang terletak di beberapa jalur patahan seismik tersebut.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan sejauh ini 131 tersangka telah diidentifikasi. Mereka bertanggung jawab atas runtuhnya beberapa dari ribuan bangunan yang rata dengan tanah di 10 provinsi yang terkena dampak.
“Kami akan menindaklanjuti ini dengan cermat hingga proses peradilan yang diperlukan selesai, terutama untuk bangunan yang mengalami kerusakan berat dan bangunan yang menyebabkan kematian dan luka-luka,” katanya mengutip Reuters, Senin (13/2/2023).
Gempa sendiri melanda saat Erdogan menghadapi pemilihan presiden dan parlemen yang dijadwalkan pada Juni mendatang. Bahkan sebelum bencana, popularitasnya telah jatuh karena inflasi yang melonjak dan mata uang Turki yang merosot.
Beberapa politisi yang terkena dampak gempa dan oposisi telah menuduh pemerintah lamban, sehingga upaya bantuan yang tidak memadai sejak dini. Kini para kritikus mempertanyakan mengapa tentara, yang memainkan peran kunci setelah gempa bumi tahun 1999, tidak didatangkan lebih cepat.
Erdogan telah mengakui masalah, seperti tantangan pengiriman bantuan meskipun jaringan transportasi rusak. Tetapi ia mengatakan situasinya telah terkendali.
Lebih dari enam hari setelah gempa pertama melanda, petugas darurat masih menemukan segelintir orang yang bertahan hidup di reruntuhan rumah. Di jalan utama menuju kota, beberapa bangunan yang masih berdiri memiliki retakan besar atau fasad yang ambruk.
Lalu lintas pun kadang-kadang terhenti. Ini karena penyelamat mendeteksi tanda-tanda sisa kehidupan di bawah reruntuhan.
Kini jumlah korban di kedua negara dari gempa bumi pada Senin dan gempa susulan besar naik di atas 36.000. Bencana ini sendiri adalah gempa paling mematikan di Turki sejak 1939. (*/sumber: cnn indonesia)