MOZAIK ISLAM

Cara Menghindari Penyakit Hati Riya

AsSAJIDIN.COM  — Riya juga dapat dihindari dengan meluruskan niat dalam melakukan segala sesuatu karena Allah SWT. Selain itu, berbuat sewajarnya dan tidak membicarakan perbuatan yang telah dilakukan juga dapat menjadi cara untuk menghindari munculnya penyakit hati ini.

Perbuatan riya tentu dilarang dalam agama Islam. Bahkan, riya menjadi dosa dari jenis syirik. Lalu, bagaimana cara kita agar terhindar dari riya? Berikut penjelasannya.

1. Perbaiki Niat
Cara menghindari riya’ yang pertama yakni dengan memperbaiki niat. Kita harus ingatlah bahwa segala macam perbuatan kita tergantung pada niat. Apabila niat kita baik, semata-mata karena Allah SWT, maka insyaAllah itu akan dicatat sebagai pahala.

Begitupun sebaliknya, jika terbesit di pikiran kita rasa ingin dipuji oleh manusia, maka perbuatan kita tidak memperoleh apapun, bahkan bernilai dosa. Maka dari itu, sebelum melakukan sesuatu pastikan untuk memperbaiki niat dalam hati.

2. Berdoa dan Memohon Ampunan Allah SWT
Manusia merupakan makhluk yang penuh dengan keterbatasan. Kita bisa mengatasi segala sesuatu hanya dengan atas izin Allah SWT. Sudah menjadi keharusan bagi kita untuk melibatkan Allah SWT dalam segala urusan. Termasuk berlindung dari sifat-sifat yang tercela seperti riya. Jangan pernah lelah berdoa kepada Allah agar diberi kekuatan iman dan dilindungi dari bisikan setan.

3. Merendah Diri
Manusia terkadang sering lupa diri. Kenikmatan dunia yang begitu memukau seperti halnya harta benda, kedudukan, wajah yang rupawan, dan keturunan seringkali membuat manusia menjadi sombong dan riya’ (pamer). Padahal semua kenikmatan tersebut pemberian dari Allah SWT. Namun, manusia menganggap itu diperoleh dari usahanya sendiri.

Pemikiran seperti itulah yang kemudian memicu munculnya penyakit hati, hingga membawa manusia ke dalam kesesatan. Hendaknya, kita harus menyadari bahwa kita hanyalah hamba Allah SWT dan merupakan ciptaan Allah SWT. Tidak ada yang kita miliki di dunia ini karena semuanya hanya titipan yang bersifat fana dan pasti akan musnah.

4. Mengendalikan Hati
Kita harus belajar dan berusaha untuk mengendalikan hati agar tidak terbuai dengan pujian manusia. Sebuah pujian memang bisa memotivasi diri sendiri untuk menjadi lebih baik. Namun, kadang pujian juga bisa menjadi racun hingga membuat kita menjadi riya’. Maka dari itu, cobalah untuk tidak terlalu berbangga diri.

Ingatlah dan terus mengingat bahwa apa yang kita lakukan saat ini semata-mata karena izin Allah SWT. Kita mampu beramal karena diberikan rezeki berkecukupan. Kita bisa sholat dengan sempurna karena diberikan kesehatan. Jadi berterima kasihlah pada Allah SWT.

Lihat Juga :  Masya Allah!! Inilah 12 Keutamaan Membaca Al Qur'an Lalu Mengamalkannya Setiap Hari

5. Perbanyak Rasa Syukur
Dengan selalu bersyukur dapat menjadi salah satu cara agar kita dapat menghindari sifat riya. Dengan memperbanyak rasa syukur kepada Allah SWT, kita tidak akan terlalu mengharapkan pujian dari orang lain. Cukup Allah SWT yang menjadi saksi hidup kita. Jadi, Sering-seringlah mengucapkan Alhamdulillah dalam setiap kegiatan yang kita kerjakan.

Jangan sampai kita memamerkan ibadah hanya agar banyak teman, agar dicintai, diagung-agungkan atau mungkin agar naik jabatan. Percayalah, pujian dari manusia tidak akan berlangsung selamanya. Jadi, mulai saat ini lebih syukuri apa yang ada dan niatkan segala sesuatu hanya untuk Allah SWT.

6. Terus-menerus Mengingat Allah SWT
Sudah dijelaskan dalam Al-Quran bahwasannya setan tidak akan pernah lelah dengan menggoda manusia menuju jalan yang sesat. Oleh karena itu, manusia harus sering meminta perlindungan kepada Allah SWT, salah satunya lewat berdzikir. Aktivitas dzikir akan membuat kita terus mengingat Allah SWT, sehingga syaitan akan sulit mencari celah untuk masuk.

7. Sembunyikan Amal Kebaikan
Kita perlu dalam menyembunyikan ibadah dan amal-amal kebaikan sebagai cara menghindari sikap riya. Namun, ibadah umum yang tidak bisa disembunyikan, seperti sholat jamaah di masjid, membaca Al-Quran atau puasa tak perlu ditutupi dan yang terpenting berusahalah ikhlas.

Sedangkan ibadah yang bersifat pribadi seperti beramal ke masjid, bersedekah, sholat tahajud, sebaiknya tak perlu dipamerkan. Cukup diri sendiri dan Allah Ta’ala yang tahu. Sembunyikan amal kebaikan layaknya kita menyembunyikan aib-aib dalam diri, sehingga kita pun bisa terhindar dari pujian manusia dan jauh dari sifat riya.

8. Belajar Ikhlas
Ikhlas menjadi tiang sebuah amal shalih agar dapat diterima oleh Allah SWT. Seseorang yang beramal dengan niat ikhlas dan tidak berharap pujian dari orang lain, maka insyaAllah amalnya diterima oleh Allah SWT.

9. Mengingat Kematian
Jika memang sulit untuk menghindari riya, maka bisa mencoba dengan memperbanyak ingat kematian. Baik di dalam hati maupun lisan. Ingatlah bahwa hidup tidak akan selamanya. Pujian manusia tidak berarti apapun dan tidak mendatangkan pahala. Bahkan, dengan mendapatkan pujian yang berlebihan justru bisa menjerumuskan manusia ke lubang neraka.

10. Menggiatkan Ibadah
Salah satu ciri orang yang suka riya biasanya ibadahnya tidak rutin. Kadang sholat, kadang tidak sholat. Kebiasaan ini membuat seseorang semakin jauh dari Allah SWT. Apabila hatinya semakin kosong, maka penyakit pun mudah datang.

Berbeda dari orang-orang yang khusyu’ dalam beribadah. Mereka sering membaca doa, Al-Quran, bersholawat, sholat juga rajin, sehingga hatinya pun menjadi tenang dan tidak mudah tergoda dengan pujian manusia.

Lihat Juga :  Singkirkan Penyakit Hati, Waspadalah-waspadalah

11. Membaca Buku-buku Agama
Orang yang tidak berilmu biasanya mudah terjerumus ke jalan yang sesat. Mudah dalam mengikuti dan tidak memiliki prinsip dalam hidup. Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan bahwa kebodohan dan kezaliman adalah pangkal dari segala keburukan.

Jadi, supaya tidak terbawa pada keburukan, maka perbanyaklah menggali ilmu pengetahuan, khususnya ilmu agama. Hal ini karena agama menjadi perkara penting yang akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat.

12. Menyadari Bahwa Allah SWT Selalu Mengawasi
Cara menghindari riya selanjutnya dengan menyadari bahwa Allah SWT selalu mengawasi kita, bahkan disaat kita sendirian. Meskipun kita tidak bisa melihat Allah, tapi Allah bisa melihat kita. Jadi, apabila kita akan melakukan hal-hal negatif, kita selalu mengingat bahwa Allah SWT mengetahui dan mengamati kita.

13. Selalu Mengingat Bahaya Riya’
Sebagian dari kita mungkin masih menganggap bahwa riya adalah hal yang sepele. Bahkan, terkadang kita tidak sadar bahwa telah melakukan perbuatan riya. Ketahuilah bahwa riya merupakan sifat yang sangat berbahaya. Riya tidak hanya membuat kita terjerumus ke neraka, tapi riya juga dianggap syirik kecil, sehingga dapat menghapus amal pahala, dan dianggap lebih kejam dari fitnah Dajjal.

14. Hidup dalam Kesederhanaan
Meskipun kita memiliki banyak harta, kerabat atau teman, sebaiknya jangan atau hindari bersikap sombong. Cobalah untuk tetap sederhana dalam bersikap. Kesederhanaan membuat kita menjadi sosok yang lebih baik, ikhlas, dan tidak mudah melakukan riya. Tidak perlu memamerkan amalan yang kita lakukan hanya agar dipuji. Cukup bertindak sederhana, orang lain pasti bisa menilai apakah kita benar-benar orang baik atau bukan.

15. Perbanyak Mohon Ampun kepada Allah SWT
Kita adalah manusia biasa yang sering melakukan salah dan dosa. Maka dari itu, sering-seringlah meminta ampunan kepada Allah SWT. Terkadang tanpa sengaja kita bersikap pamer dan tidak menyadarinya. Oleh karena itu, perbanyaklah ber-istighfar agar dosa-dosa kita dihapus oleh Allah SWT dan teruslah memperbaiki diri dan bertaubat dari perbuatan-perbuatan yang tercela.

Semoga kita terhindar dari sifat riya. Untuk mendapatkan ilmu yang cukup dalam menghindari sikap riya dan penyakit hati lainnya,  bisa baca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat ya! (*/sumber: Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button