Bukanlah Harta Ukuran Sukses Kehidupan
Oleh: H. Djuliar Rasyid ( Ketua Pembina YDP Al Furqon Palembang )
Kalau ditanyakan ke banyak orang mengenai arti kesuksesan, biasanya akan dijawab adalah kekayaan. Kekayaan lalu diartikan sebagai harta yang banyak, yang diperoleh dengan penuh kesungguhan dalam bekerja atau berusaha.
Tetapi ternyata dalam Islam kekayaan akan lain artinya. Karena dalam al quran dan hadist telah tertera ukuran dari seseorang yang kaya. Kekayaan bukan hanya materi saja tetapi termasuk jiwa dan hati.
Kita bisa lihat di dalam alquran.”// “Sesungguhnya telah Kami turunkan kepadamu sebuah kitab yang didalamnya terdapat sebab – sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya?”// (QS Al Anbiya:10).
Kemuliaan yang tertera di dalam penggalan ayat al-Qur’an tersebut bisa diartikan sebagai kesuksesan. QSAli Imran:185://” Tiap – tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya hanya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah sukses. Kehidupan di dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.//
Dari penggalan ayat tersebut, jelas kita ditunjukkan bahwa kesuksesan adalah ketika nanti kita telah mati dan dimasukkan ke dalam surga. Jadi, apapun pekerjaan kita hari ini, jika nantinya kita masuk surga, itu berarti kita telah sukses. Namun, bagaimana untuk sukses masuk surga?
*Ujian*
Di dalam QS Al Baqarah:214, Allah berfirman, //“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang – orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam – macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang – orang beriman bersamanya: Bilakah datang pertolongan Allah. Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.//
Sekarang, apakah kita sudah pantas mendapatkan pertolongan Allah? Saat ini, yang menjadi pokok permasalahannya bukanlah pantas atau tidak pantas, namun apakah kita telah melakukan segenap daya dan upaya untuk mendapatkan pertolongan-Nya?
Karena menurut Islam, siapa yang mau berjuang, maka dialah yang akan mendapat pertolongan. Seperti halnya yang terdapat dalam QS. Muhammad:7 yang berarti: //’Hai orang – orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.//
Dalam agama Islam, secara gamblang kita diperlihatkan bahwa jika Allah bersedia untuk menolong, maka tidak akan ada perjuangan yang terlampau sulit atau terlalu berat untuk dilakukan.
Seperti yang tertera dalam QS Ali Imran:160 yang artinya;// “Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kamu; dan jika Allah membiarkan kamu (tidak memberikan pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu(selain) Allah sesudah itu? Karena itu hendaknya kepada Allah saja orang – orang mukmin bertawakal.//.
Kunci meraih kesuksesan menurut Islam adalah tawakal. Tawakal berarti kita diwajibkan untuk menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah. Itu juga berarti kita harus selalu menyerahkan segala macam urusan hanya dengan cara – cara Allah, bukan yang lain. Untuk hasilnya nanti, segalanya terserah kepada Allah, kita sebagai manusia hanya dapat berusaha.
Sukses
Dari uraian di atas, kita mendapatkan satu penjelasan yang sangat jelas bahwa di dalam Islam, arti kesuksesan bukanlah berkenaan dengan materi. Islam tidak pernah membeda – bedakan yang kaya dengan yang miskin. Alah juga tidak pernah melihat dari keluarga mana kita berasal dan seberapa kaya diri kita. Yang akan dijadikan tolok ukur dalam sukses menurut Islam adalah amal ibadah yang kita lakukan.
Meski secara sekilas terdengar mudah, namun dalam kenyataannya sulit untuk dilakukan. Seringkali kita sebagai manusia hanya disibukkan dengan berbagai urusan dunia tanpa memikirkan urusan akhirat.
Padahal, jika kita mengerti, sebenarnya segala yang akan kita tuai nanti di akhirat bermuara pada apa yang kita lakukan di dunia. Apa yang akan kita dapatkan nanti setelah mati adalah buah dari apa yang telah kita perbuat selama hidup. Jika Anda setuju dengan konsep ini maka mulai hari ini mari kita berusaha sebaik mungkin untuk memperbanyak amal ibadah kita.
Mari kita jadikan apa yang ada ada diri kita saat ini sebagai anak tangga untuk menuju akhir yang abadi kelak di akhirat. Selama kita masih diberikan nafas, maka belum terlambat untuk memperbaiki semuanya. Selama kita masih hidup, maka masih ada kesempatan bagi kita untuk menata dan mengkonsep ulang arti kesuksesan.(*)