KALAM

Jangan Ketelaluan Membenci

 Bangun Lubis [ Wartawan AsSAJIDIN.Com ]

Rasulullah SAW  sebagai suri tauladan yang harus dituruti dan dijadikan sebagai contoh dalam segala hal kehidupan. Berkaitan dengan cinta dan benci kepada orang lain dan satu kaum, Rasulullah berpesan untuk tidak berlebih-lebihan.

Mencintai atau membenci sesuatu tak boleh berlebih-lebihan, karenanya biasa biasa saja, tetapi berikan ketenangan kepada yang engkau cintai itu maupun yang engkau benci. Jangan sampai karena kita amat membenci satu kaum, akhirnya kita justru menganiaya mereka secara keji / biadab, dan tak boleh pula karena sangat cintanya, kita melupakan Allah SWT.

Dalam firman Allah disebutkan“…Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka)…” [Al Maa-idah 2]“… Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa…” [Al Maa-idah 8]. Berbaik-baik, jangan membenci.

Lihat Juga :  Sumber Kejahatan dan Kebencian

Dari hadits Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda :“Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya. Bisa jadi orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti harus kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya, bisa jadi di satu hari nanti dia menjadi orang yang harus kamu cintai.”  [HR. At-Tirmidzi )

Umar bin Al-Khaththab ra berkata, “Wahai Aslam, janganlah rasa cintamu berlebihan dan jangan sampai kebencianmu membinasakan.” Aslam berkata, “Bagaimana itu?” Umar radiallohu anhu berkata, “Jika engkau mencintai seseorang, janganlah berlebihan seperti halnya anak kecil yang menyenangi sesuatu dengan berlebihan. Jika engkau membenci seseorang, jangan sampai kebencian menimbulkan keinginan orang yang kamu benci celaka atau binasanya.

Lihat Juga :  7 Sifat Manusia yang Dibenci Allah SWT, Dua Di Antaranya Suka Menghina dan Pelit

Al-Hasan Al-Bashri ra berkata, “Hendaknya kalian mencintai jangan berlebihan dan membenci tidak berlebihan. Telah ada orang-orang yang berlebihan dalam mencintai satu kaum akhirnya binasa. Ada pula yang berlebihan dalam membenci satu kaum, binasa pula.(*)

 

Back to top button