SEHAT

Jangan Anggap Sepele, tidak Bisa Tidur dan Cemas Bisa Jadi Sebab Derita Gangguan Jiwa

ASSAJIDIN.COM — Gangguan jiwa adalah kondisi yang menyebabkan ganggu pemikiran serta perilaku yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk mengatasi tuntutan dan rutinitas hidup yang biasa. Kerap kali, kita tidak menyadari jika jiwa atau mental kita terganggu.

Ada tiga jenis gangguan jiwa yaitu ringan, sedang dan berat Menurut Direktur Rs Ernaldi Bahar Sumatera Selatan Yumidiansi F MKes, berikut penjelasannya.

1. Kecemasan ataupun Moodswing
Rasa cemas berebihan akan sesuatu yang terus menerus terjadi bisa disebabkan gejala ringan gangguan jiwa.

2. Tidak bisa tidur dan Depresi
Pola tidur yang baik akan mempengaruhi kesehatan tubuh. Namun, tidak bisa tidur bisa jadi disebabkan oleh depresi. Hal ini harus segera ditangani. Jangan menyimpan masalah sendiri. Cari solusi dengan cara berbagi cerita bersama orang terpercaya atau Psikolog dan jika beragama Islam maka segera kembali menghadap kepada Tuhan.

Lihat Juga :  Bahaya Kemas Daging Kurban Pakai Kantong Plastik, Ganti dengan Daun Pisang atau Mangkok

3. Perubahan Sikap
Perubahan sikap bisa terjadi pada gangguan jiwa berat bisa disebut gangguan bipolar yang ada dua face seperti face mania (naik), pengidapnya terlihat sangat bersemangat, enerjik, bicara cepat bahkan teriak. Face depresi (turun) pengidapnya akan terlihat
hanya berdiam diri saja, sedih, lesu dan hilang minat terhadap aktivitas sehari-hari.

“Yang berada di Rumah sakit tentunya ODGJ berat. Harus ditangani secara khusus. Diberikan terapi agar terkontrol. Namun, pengaruh pihak keluarga sangat penting. Bisa menyebabkan pasien kambuh atau tidak,”katanya.

Sosial ekonomi menjadi salah satu penyebab orang mengalami gangguan jiwa. Tekanan lingkungan, faktor genetik, ketidakseimbangan biokimia atau kombinasi dari semua itu juga dapat memicu gangguan jiwa.

Lihat Juga :  Vaksinasi Anak di Sumsel Tunggu Vaksinasi Lansia Capai 70 Persen

Namun, dengan perawatan yang tepat, pengidap gangguan jiwa bisa pulih dan dapat mengatur emosinya. Penanganan ODGJ bisa dilakukan dengan proses terapi dan long-lasting minum obat.(*)

PENULIS: TRI JUMARTINI

Back to top button