PENDIDIKAN

Rencana PTM Mendikbud, Sumsel Bakal Simulasi Telebih Dahulu

AsSAJIDIN.COM — Terkait Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Juli 2021, pihak Dinas Pendidikan Sumsel tak ingin tergesa-gesa dalam pelaksanaan.

Pasalnya, tiga bulan jelang pelaksanaan PTM, berbagai mekanisme akan dilakukan agar sekolah benar-benar siap. Termasuk akan menyelenggarakan simulasi PTM.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Sumsel H Riza Pahlevi, Rabu (14/4/2021). Ia mengatakan, simulasi PTM terbatas ini masih akan dijadwalkan dimana tempat dan waktunya.

“Kita masih siapkan dimana saja dan kapan saja kita akan siap untuk gelar simulasi PTM terbatas ini,” ungkapnya.

Namun, jika nanti PTM secara terbatas ini jadi digelar dibulan Juli nanti dan saat berjalan ada indikasi penyebaran covid-19 maka secara langsung kegiatan harus dihentikan.

Lihat Juga :  Setiap Minggu Siswa PTM di Sekolah akan Bertambah, ini Syaratnya

“Jika ada menimbulkan kluster baru ya langsung stop pembelajaran tak perlu lagi minta ijin karena ini sifatnya genting. Yang penting kita gelar PTM tidak sampai menimbulkan kluster baru,” bebernya.

Namun begitu, keputusan jadi atau tidak PTM di bulan Juli mendatang masih menunggu keputusan Gubernur Sumsel.

Yang jelas, lanjut Riza, persiapan PTM terbatas ini tidak sama junlah jamnya dihari biasa apalagi ditengah pandemi covid-19.

“Nanti akan kita atur lagi untuk PTM terbatas ini. Semuanya dilakukan secara terbatas dengan mengedepankan protokol kesehatan,” tutur Riza.

Lihat Juga :  Profil Ponpes Sabilul Hasanah, Salah Satu Ponpes Besar di Banyuasin

Lanjut Riza, dalam pelaksanaan PTM terbatas nanti ada beberapa kegiatan yang dilarang disekolah.

“Seperti aktivitas ekstrakulikuler dan tak boleh ada kantin yang buka. Hal ini dilakukan guna mencegah terjadi kerumunan sehingga dapat menekan penyebaran Covid-19 agar tak menimbulkan kluster baru,” jelasnya.

Karena itu, sekolah diminta untuk menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang untuk menerapkan protokol kesehatan.

“Seperti tempat cuci tangan, handsanitizer, masker, cek suhu. Ini saya rasa sudah semua dilakukan oleh setiap sekolah,” pungkasnya. (*/Sugi)

Back to top button