Milenial Menenun Kain Songket, Upaya Lestarikan Budaya

ASSAJIDIN.COM — Menenun kain songket merupakan budaya adat di wilayah Sumsel yang ada sejak dulu kala. Seiring waktu, hanya tinggal segelintir orang saja yang masih melakoninya. Kalau tidak terus dijaga, bisa- bisa kekayaan budaya lokal ini akan punah.
Karena itu dalam rangka mendukung Pemerintah dalam melestarikan budaya lokal kepada kaum milenial, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Palembang menjalankan program Mata Pelajaran (Mapel) Plus Keterampilan Tata Busana.
Menariknya, Mata Pelajaran Plus Keterampilan Tata Busana ini merupakan satu-satunya yang ada di Sumsel dari semua madrasah yang ada di Sumsel.
Kepala MAN 3 Palembang Hj Komariah Hawa MPd mengatakan bahwa Mata Pelajaran Plus Keterampilan Tata Busana ini telah tercatat di Keputusan Menteri Agama (KMA) 184 dan di Sumsel adalah di MAN 3 Palembang.
“Jadi anak-anak mendapat tambahan 6 jam pelajaran diprogram ini. Dan dari Tata busana kita mengangkat batik songket, jumputan,” ujarnya, Kamis (25/2/2021).
Ia menambahkan selain tata busana, program Mata Pelajaran Plus ini juga siswa bisa memilih robotik, teknik komputer jaringan dan juga desain grafis.
Dari semua produk yang dihasilkan, untuk tata busana bahkan ada yang dipamerkan pada kegiatan-kegiatan di Departemen Agama, dipakai dilingkungan MAN 3 dan juga untuk sovenir tamu sebagai buah tangan.
“Kita ingin melestarikan budaya lokal, jadi jangan hanya emak-emak saja yang bisa menenun baik songket maupun jumputan,” jelasnya.
Sementara itu dikatakan Penanggung Jawab Mata Pelajaran Plus Keterampilan Tata Busana MAN 3 Palembang Idawati SPd mengatakan siswa yang mengikuti program ini diikuti secara rutin oleh siswa sebagai skill tambahan selain mata pelajaran lain yang ada di sekolah.
“Dan mereka ikut sejak kelas X, bisa memilih sesuai bakat dan keinginannya. Bisa ikut menenun songket, jumputan, robotik maupun desain grafis,” pungkasnya. (*/Sumber: assajidingroup/sugi)