Mari Hargai Potensi Anak Autis

PALEMBANG, AsSAJIDIN.Com — Suasana halaman Sekolah Luar Biasa (SLB) Autis Harapan Mandiri di Jalan Suhada Lorok Pakjo Palembang sangat ramai dan ceria, pada Sabtu (31/3).
Tepuk tangan membahana ketika sejumlah siswa selesai bermain musik dan menari di atas panggung. Senyum mengembang para orangtua di kursi penonton menunjukkan rasa bangga atas aksi anak-anaknya. Kendati tampil dengan segala keterbatasan, anak-anak berkebutuhan khusus itu diakui berhasil menyelesaikan unjuk kebolehan masing-masing di depan banyak orang dalam peringatan Hari Autis Sedunia 2018.
Direktur Yayasan Bina Autis Mandiri (BAM), dr Muniyati Indriati mengatakan, pada umumnya Hari Autis Sedunia yang jatuh pada 2 April merupakan penanda bahwa penyandang autisme memang ada. Mereka bagian dari masyarakat yang potensinya tetap perlu diperhitungkan dan dihargai. Adapun panggung hiburan di hari spesial seperti ini tentu menjadi ruang apresiasi atas potensi anak-anak tersebut.
Diakuinya, masyarakat saat ini sudah sadar dan mengenal bagaimana ciri penyandang autis. Bukan hal yang aneh jika di pusat keramaian ada anak autis. Namun menciptakan rasa menghargai dan apresiasi kepada penyandang autis ini menurut Muniyati perlu ditingkatkan. “Peringatan hari autis, kami ingin mengajak masyarakat mari bersama-sama memberi penghargaan kepada hasil dari potensi anak autis,”imbuh Penerima penghargaan Medal of Merit 2006 untuk pencapaian sosial dari Presiden RI ini.
Sementara itu, Santi, warga Kelurahan 35 Ilir menuturkan, putra sulungnya diketahui menyandang autis sejak usia 2,5 tahun. Ia ikuti banyak terapi agar buah hatinya berkembang. Kini Fikriansyah sudah berusia 14 tahun dan tercatat menjadi siswa SLB Autis Harapan Mandiri kelas 7.
“Kalau di sekolah biasa bisa jadi dia tidak banyak diterima teman sekolahnya karena terlalu hiperaktif. Di rumah pun dia jarang keluar. Tapi dia bisa belajar berinteraksi dengan teman SLB dan adik-adiknya,”kata dia dibincangi AsSajidin. (*)
Penulis: Yulia Savitri