Uncategorized

Hampir Setahun Pandemi Warga Miskin di Palembang Bertambah Menjadi 250 Ribu Jiwa

ASSAJIDIN.COM — Pandemi Corona Virus Desiase 2019 (Covid-19) sangat berdampak pada memburuknya perekonomian rakyat dan membuat angka kemiskinan terus meningkat, termasuk di Kota Palembang. Sehingga program strategis milik pemerintah untuk menangani kemiskinan sangat dibutuhkan.

Menurunkan angka kemiskinan menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan Pemerintah Kota Palembang. Terutama sejak pandemi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Palembang mencatat ditambah miskin baru (Misbar) masyarakat miskin Palembang mencapai 250 ribu jiwa.

Kepala Bappeda dan Litbang Kota Palembang Harrey Hadi mengatakan, sebelum Kota Palembang mengjadapi pandemi Covid-19, angka kemiskinan 10,98 persen atau berjumlah 180 ribu jiwa. “Setelah Covid ini bertambah menjadi 250 ribu jiwa,” katanya.

Walikota Palembang Harnojoyo memastikan upaya mengatasi kemiskinan menjadi programnya hingga 2023 mendatang. Harnojoyo mengatakan, banyak upaya yang dilakukan untuk menanggulanginya. “Baik dengan anggaran ABPD maupun bantuan APBN,” katanya.

Diantaranya mendata masyarakat miskin oleh instansi terkait agar mendapatkan bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan mendapatkan sembako di masa pandemi ini yang sudah mencapai empat tahap.

Lihat Juga :  Riduan Mahasiswa Tuna Netra di UIN Raden Fatah: Mandiri dan Ingin Jadi Pendakwah

Pemerintah Kota Palembang mengentas kemiskinan juga dengan memperbaiki perekonomian di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan memberikan bantuan modal usaha. Setiap tahunnya ditargetkan 4.000 UMKM masing-masing mendapatkan Rp3 juta melalui Badan Pengkreditan Rakyat (BPR).

“Bantuan tidak hanya kepada UMKM saja, tetapi pada industri kecil dan menengah melalui Dinas Perindustrian,” katanya.

Penataan kawasan kumuh juga diyakini sebagai upaya menangani kemiskinan di Kota Palembang. Seperti yang dilakukan pada akhir 2020 lalu, pemkot memberikan bantuan terhadap 41 rumah di bantaran Sungai Sekanak.

Bantuan secara bertahap dari total 1500 rumah tidak layak dan juga ada di bibir sungai yang tersebar di Kota Palembang. Setiap rumah mendapatkan banyuan senilai Rp17,5 juta dan disyaratkan tanah dan rumah milik sendiri.

Bantuan kepada masyarakat miskin secara langsung juga dilakukan oleh Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda. Ia kerap kali melakukan kunjungan langsung ke pemukiman warga dengan memberikan bantuan diantaranya fasilitas kesehatan juga sembako.

“Membantu masyarakat miskin dengan mengunjungi langsung kediaman warga tersebut, akan membantu meringankan beban pemerintah dalam mengatasi masyarakat miskin di Palembang,” katanya.

Lihat Juga :  Ketika UAS Minta Didoakan Giovanni Tobing yang Baru Memeluk Islam

Wawako: Bersedekahlah Maka Seribu Kebaikan Akan Datang Padamu

Selain mengunjungi langsung masyarakat kurang mampu, Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda pun rajin melakukan sedekah Jumat, seperti yang sering dilakukannya terutama sebelum masa pandemi lalu.

Biasanya, orang nomor dua di Kota Palembang itu, melakukan bagi-bagi rezeki nasi kepada masyarakat kurang mampu dimanapun yang ditemuinya. Seperti tukang sapu jalan dan masyarakat miskin lainnya.

“Alhamdulillah kita masih bisa berbagi dengan menyisihkan sebagian gaji untuk berbagi dengan mereka. Mudah-mudahan kita selalu konsisten berbagi bersama mereka, sedekah tidak akan membuat orang miskin. Bersedakahlah, Insya Allah akan ada seribu kebaikan datang padamu, kuncinya yakin,” katanya.

Ia mengajak kepada semua orang yang memiliki finansial yang lebih baik, untuk tidak ragu menolong sesama. Seperti dengan menyisihkan gaji atau penghasilan lainnya untuk bersedekah.

“Dengan yang kita berikan kepada orang yang membutuhkan mungkin berupa nasi atau sembako, itu akan sangat berarti buat mereka, jadi semoga semakin banyak orang yang tergugah untuk bersedekah,” katanya. (*/SUMBER: ASSAJIDINGROUP/Kamayel Ar-Razi)

Back to top button