Haru Sekaligus Gembira, Napi Rayakan Hari Ibu di Lapas Perempuan Klas IIA Palembang

AsSAJIDIN.COM — Bagi para Nara pidana lapas perempuan, Perayaan Hari Ibu yang jatuh pada Selasa, 22 Desember 2020 memiliki makna kebahagiaan tersendiri.
Meski harus menjalani hukuman di penjara, tidak membuat para perempuan berhenti mengembangkan dan eksplorasi diri.
Oleh karena itu, Lapas Perempuan Klas IIA Kota Palembang berlokasi di jalan Merdeka menggelar Perayaan Hari Ibu tahun 2020 bekerjasama dengan Kagama Sumsel dalam rangka Bakti Sosial Pengda Kagama Sumsel Peduli Ibu dan Anak.
Perayaan ini dikemas dengan berbagai hiburan seperti menyanyi, menari, perlombaan fashion show, memasak serta lomba kelereng di Lapas Perempuan Klas IIA Palembang , Rabu (18/12/2019).
Kagama Sumsel juga memberikan bantuan berupa alat kesehatan, Masker, Handsanitizer dan juga beberapa keperluan wanita. “Kita berterima kasih kembali atas kehadiran dan bantuannya, semoga kedepannya lebih berkelanjutan kepada kami. Ada masker 1000, handsanitizer beberapa kotak,”kata Emy yunita
Ka. KPLP LPP Palembang.
Setiap tahunnya, Perayaan Hari Ibu di Lapas Perempuan Klas IIA selalu mengadakan upacara rutin. Akan tetapi, ketetapan dari pusat tahun ini tidak ada upacara. Namun, tetap melaksanakan beberapa perlombaan.
Ia menambahkan Tahanan Lapas Perempuan Klas IIA dihuni oleh 485 orang, termasuk dari tahanan produktif 20 hingga 35 orang. Warga binaan yang kebanyakan terjerat kasus narkoba.
Di masa Pandemi, Pihaknya masih menerima tahanan seperti yang sudah berstatus AIII atau sudah putus pengadilan. Dengan syarat melaksanakan Protokol kesehatan, isolasi 14 hari, lalu di cek kembali kemudian tahanan baru bisa dicampur dengan tahanan lainnya.
Lanjutnya, Untuk covid tidak ada pengurangan, yang adanya asimilasi rumah covid. “Asimilasi rumah covid notabene bebas di tanggal 30 desember 2020, semua ada aturannya, dan tidak bisa seenaknya langsung bebas,” katanya.
Tahanan yang bebas di tanggal 30 Desember 2020 harus Melalui tahapan registrasi, keluarga harus mengajukan dan akan diproses lebih lanjut oleh pusat bisa atau tidaknya di asimilasi.
Menurutnya, Perayaan Hari Ibu hanyalah simbol semata. Hari Ibu adalah setiap hari. Sebab, Kita sebagai anak dimana saja mendoakan ibu di setiap sujud seusai sholat.
” Kita minta kepada Allah diberikan kesehatan dan dijauhkan dari covid. Hari ibu hanyalah simbol, setiap hari saya dan kita selalu doakan,”katanya. (*)
Penulis: tri jumartini