Tujuan Puasa dan Janji Allah SWT Berikan Furqaan Bagi yang Berhasil Menggapainya
ASSAJIDIN.COM –Kewajiban berpuasa sudab Allah SWT ungkapkan dalam firman Nya Qs.2:183
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. “
Jadi bulan ramadhan adalah bulan dimana kita diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk menghapus dosa kita dengan cara berpuasa.
Sebagaimana di gambarkan dalam firman Nya Qs.2:185
Artinya : “ Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Jadi bulan Ramadan adalah bulan ampunan dimana dosa-dosa kita akan terbakar habis dengan cara kita berpuasa atau menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dan pahala puasa.
Dengan demikian memang benar tujuan berpuasa adalah agar kita bertakwa kepada Allah. Adapun ciri-ciri orang yang bertakwa yang di gambarkan oleh Al-qur’an surat Al-Imran (3) : 133-135 adalah selalu mohon ampun, sedekah sempat sempit, sabar, pemaaf dan selalu berbuat baik.
Pada bulan ini kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak mohon ampun, kemudian bersedekah dengan memberi makan fakir miskin, selalu bersabar dalam segala hal, saling memaafkan kesalahan satu sama lain dan selalu berbuat baik kepada sesama manusia supaya kita mencapai predikat takwa.
Dengan mencapai predikat takwalah semua dosa kita akan diampuni oleh Allah SWT. Selain mohon ampun kepada Allah SWT salah satu ciri orang yang bertakwa adalah selalu bersedekah baik dalam keadaan lapang maupun sempit, lalu kenapa kita dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk memperbanyak sedekah di bulan ramadhan ini. Karna bersedekah itu salah satu jalan menghapus atau membakar dosa kita, sebagai mana Allah jelaskan dalam Qs. 2:271.
“ jika kamu Menampakkan sedekahmu, Maka itu adalah baik sekali. dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, Maka Menyembunyikan itu lebih baik bagimu. dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Kemudian ciri-ciri orang yang bertakwa kepada Allah SWT adalah ia selalu bersabar dalam kehidupan sehari-harinya. Kita sering sekali mendengar bahwa Rasullullah SAW selalu mengajarkan kita untuk selalu bersabar dalam kehidupan kita sehari-hari, dikarnakan sabar itu adalah salah satu jalan juga bagi kita untuk menghapus dosa atau membakar dosa kita. Sebagai mana Allah SWT jelaskan kepada kita dalam Qs.11:11
“ kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar”.
Lalu ciri-ciri orang yang bertakwa kepada Allah SWT adalah memaafkan kesalahan orang lain. Kita sering kali melakukan ini sebelum kita melaksanakan ibadah puasa, kita memohon maaf maupun memaaf sesama muslim sebelum kita melaksanakan ibadah puasa ini, karna kita paham betul bawah ini adalah ajaran dari Rasulullah SAW dengan saling memaafkan dosa kita akan terbakar atau di ampuni oleh Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT menjelaskan kepada kita dalam Qs. 5:45
“ dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, Maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.”
Kemudian selain mohon ampun kepada Allah SWT , bersedekah, bersabar, memaafkan kesalahan orang lain. Ciri-ciri orang yang bertakwa adalah selalu berbuat baik kepada sesama. Inilah yang selalu dicontohkan oleh Rosulullah SAW kepada kita berbuat kebaikan kepada siapapun tanpa membedakan agama, suku, dan lain sebagainya. Berbuat baik adalah salah satu jalan kita untuk membakar atau menghapus dosa kita.Sebagaimana Allah SWT menjelaskan dalam Qs. 11:14
“dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat”
Dari penjelasan di atas jelas bahwa jika puasa kita menjadikan kita orang-orang yang selalu mohon ampun kepada Allah SWT, selalu bersedekah, selalu bersabar, selalu memaafkan kesalahan orang lain dan selalu berbuat baik kepada sesama berarti puasa yang kita lakukan menjadikan kita orang yang bertakwa kepada Allah SWT. Dan dosa-dosa kita akan di ampuni dikarenakan tujuan puasa kita mencapat predikat yang paling tinggi yaitu ketakwaan kepada Allah SWT.
Sebagaimana Allah jelaskan dalam firman Nya Qs.8:29
Artinya : “ Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan (quran/petunjuk). dan Kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. dan Allah mempunyai karunia yang besar.”
Jadi jelas bahwa puasa adalah alat untuk membakar dosa agar kita mencapai tujuan puasa yaitu bertakwa kepada Allah. Sehingga kita mendapatkan furqaan, dijauhkan dari kesalahan dan diampuni dosa-dosa juga mendapatkan karunia yang besar dari Allah. Akan tetapi masih banyak diantara kita yang belum memahami perbedaan puasa dengan ramadhan sehinga kita masih saja berpuasa akan tetapi kita tidak ramadhan. Pada akhirnya semoga puasa tahun ini menjadikan kita orang yang senantiasa bertakwa kepada Allah, dan dengan puasa itu membakar dosa-dosa kita atau kita meramadan-kan diri kita sendiri.(*/sumber: tulisan: Ustz. Madi Apriadi, S. Pd. I., M. Pd
Dosen / Trainer Nasional)