Sumsel Hidupkan Kembali Pusat Transfer Teknologi Pembudidaya Ikan Air Sungai
AsSAJIDIN.COM — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan akan menghidupkan kembali Pusat Transfer Teknologi Pembudidaya Ikan Air Sungai. Hal ini diungkapkan Gubernur Sumsel, H Herman Deru saat diwawancarai, Selasa (11/02/2020).
Deru mengatakan, pada tahun ini pihaknya akan menghidupkan kembali Pusat Transfer Teknologi Pembudidaya Ikan Air Sungai. “Ya, kita akan menghidupkan kembali Pusat Transfer Teknologi Pembudidaya Ikan Air Sungai yang berada di Desa Patra Tani, Kecamatan Muara Belida, Kabupaten Muara Enim,” katanya
Pihaknya menghidupkan kembali Pusat Transfer Teknologi Pembudidaya Ikan Air Sungai tersebut dikarenakan untuk mengembalikan citra Provinsi Sumsel sebagai daerah penghasil ikan di perairan umum. “Jadi nantinya, tempat pengembangbiakan ikan dan udang air tawar seluas 14,6 hektar itu akan menjadi pusat penelitian, pengembangan bibit dan benih, pembesaran dan pemasaran hasil produksi ikan dan udang air tawar terbesar di Sumsel,” ujar Deru
Deru menjelaskan, untuk mewujudkan kembali Pusat Transfer Teknologi Pembudidaya Ikan Air Sungai tersebut pihaknya memerintahkan semua OPD terkait dan dinas terkait kabupaten/kota untuk mulai action pada minggu depan. “Semua OPD terkait mulai minggu depan sudah bekerja seperti melakukan pembersihan 40 kolam yang sudah ada di tempat pengembangbiakan ikan dan udang tersebut, perbaikan sarana dan prasarana seperti rumah riset, gedung penelitian petani, gedung pembenihan dan termasuk dengan infrastruktur akses jalan menuju ke lokasi tersebut. Jadi tidak hanya sebatas MoU saja atau sebatas pembahasan dan rencana-rencana saja. Melainkan ada action setelah ini. 2020 ini sudah harus ada action, dan 2021 sudah ada yang dihasilkan dari tempat ini,” jelasnya
Lebih lanjut diungkapkannya, untuk saat ini pihaknya belum membicarakan target tonase hasil produksi ikan dan udang dari tempat itu nantinya namun pihaknya berharap kesejahteraan masyarakat akan terdorong dengan ini. “Khusus di tempat ini saya tidak menargetkan harus ikan ini atau itu. Terserah mau itu udang, bandeng, belido, lele, ataupun ikan sepat. Yang jelas, saya ingin ikan yang dikembangkan disini adalah ikan khas Sumsel. Utamakan spesies lokal dulu,” ungkap Deru
Deru menambahkan, pihaknya juga akan mengembangkan ikan yang saat ini kondisinya hampir punah. Seperti Ikan Tengkleso (Ikan Arwana) yang selama ini hanya ditemukan di akuarium sebagai pajangan.
“Di area sini (Sungai Muara Belido) dulu banyak ditemukan Ikan Tengkleso, bahkan dimakan oleh masyarakat. Tapi sekarang sudah hampir langka dan hanya ditemukan di akuarium. Kita harapkan nanti ini bisa dipelajari lagi untuk kembali dikembangbiakan,” katanya
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumsel, Ekowati Retnaningsih mengatakan, pada 2017 lalu aset tempat pengembangbiakan ikan dan udang air tawar ini diserahterimakan. Namun memang sejak saat itu, belum pernah ditinjau dan dikunjungi. “Sesuai dengan intruksi Gubernur Sumsel, kita akan wujudkan tempat ini sebagai pusat transfer teknologi pembudidaya ikan air sungai. Aset disini ada 14,6 hektar. Ada 40 kolam dimana sebagian sudag dibeton dan sebagian lagi masih tanah,” katanya
Ada banyak sarana dan prasarana di lokasi tersebut mulai sari rumah pelatihan petani, rumah riset, hingga gedung pembibitan. “Namun kondisinya memperhatikan. Bahkan rumah riset juga kondisinya sudah tidak layak lagi. Namun memang saat kunjungan Seafdec dan Menteri Kelautan dan Perikanan beberapa waktu lalu, kita segera menyusun roadmap terkait pengembangan ini,” ungkap Ekowati (*/sumber: sibernas/MN)