Uncategorized

Masya Allah, Hanya Terbaring di Dipan, Ustaz ini Mampu Bimbing 42 Santri Baca Al-Qur’an 

AsSAJIDIN.COM — Masya Allah, betapa mulianya sosok ustad ini. Namanya Mohamad Azfar Mohd Yusuf, 31 tahun, memiliki fisik yang tidak sempurna. Dia sama sekali tidak bisa beranjak dari tempat tidur akibat kelainan pada tulangnya.

Namun begitu, keterbatasan fisik tidak membuatnya menyerah. Pemuda asal Sungai Petani, Kedah, Malaysia ini ingin memberikan manfaat kepada banyak orang dengan cara menjadi guru mengaji.

Hebatnya, murid Azfar tidak hanya satu dua, melainkan mencapai 42 orang. Usia mereka macam-macam, mulai 5 hingga 17 tahun.

Sudah 10 tahun lamanya Azfar mengajar para santrinya bisa membaca Al-Qur’an. Dia membimbing setiap santrinya dalam posisi berbaring miring ke kanan dan menggunakan lengan kanannya sebagai bantal.

Untuk menambah materi pelajaran, tidak jarang guru agama diundang ke rumah Azfar. Para guru itu diminta mengajar materi agama kepada para santri Azfar.

Lihat Juga :  Mengaku Muslim tapi tak (Bisa) Baca Alquran, Berdosakah?

Azfar mengatakan sudah dari kecil bercita-cita menjadi guru ngaji. Dia mengaku awalnya tidak pandai mengaji namun karena rutin belajar membuatnya bisa baca Al-Qur’an.

” Karena keinginan saya yang kuat, akhirnya saya bisa jadi pengajar mengaji setelah belajar dari beberapa orang guru agama yang diundang ke rumah,” kata Azfar, dikutip dari Sinar Harian.

Azfar mengatakan awalnya dia punya 10 santri. Lama kelamaan, banyak tetangganya tertarik lalu menitipkan anak-anak mereka agar dibimbing Azfar dalam membaca Al-Qur’an.

Selain itu, Azfar juga dikenal dermawan. Tidak jarang dia memberikan hadiah kepada tiap santrinya agar makin semangat belajar dan semakin cinta Al-Qur’an.

” Untuk meningkatkan prestasi, saya selalu puji mereka atau berikan hadiah seperti mainan, bahan bacaan, es krim atau apa saja yang mereka suka,” kata dia.

Lihat Juga :  ACT Sumsel Kirim 40 Ton Bantuan Logistik untuk Warga Bengkulu Korban Banjir

Cara ini dipakai Azfar agar para santrinya bisa fokus dalam belajar. Juga agar mereka paham kondisi Azfar yang tidak bisa bergerak.

” Untuk memudahkan belajar, saya minta bantuan santri yang sudah besar untuk membimbing adik-adik yang lain agar tidak berisik atau minta mereka mengajak bermain ketika saya sedang mengajar,” ucap dia.

Lebih lanjut, Azfar bersyukur mendapat amanah dari para orangtua untuk mengajar anak-anak mereka mengaji. Lewat jalan itu, dia berkesempatan untuk mengabdi kepada masyarakat sekaligus menambah teman dan kenalan.

” Karena jumlah santri makin banyak, saya akhirnya buat jadwal belajar. Saya juga mengajar mengaji orang dewasa dari semua negara bagian yang menghubungi lewat telepon atau WhatsApp untuk membetulkan bacaan Al-Qur’an,” ucap dia. (*/sumber: dream.co)

Back to top button