Sering Salah, inilah Tata Cara dan Syarat Sujud Sahwi yang Sesuai Sunnah
AsSAJIDIN.COM – Apa Itu Sujud Sahwi? Sujud sahwi, karena sujud ini dilakukan ketika lupa dalam sholat. Untuk itulah, sujud sahwi dilakukan dalam rangka menutup kekurangan saat sedang sholat yang disebabkan karena lupa.
Jadi, jika seseorang lupa jumlah rakaat atau salah satu gerakan sholat, maka dianjurkan untuk melakukan sujud sahwi seperti yang dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sebagai utusan Allah, Nabi Muhammad adalah manusia maksum. Artinya, Rasulullah terjaga dari dosa, perbuatan buruk dan tercela.
Meski demikian, Rasulullah juga memiliki kesamaan dengan manusia kebanyakan. Rasulullah pernah lupa sampai mengerjakan sholat Isya dua rakaat saja.
Ketika selesai sholat, seorang sahabat menanyakan sholat Isya pada malam itu yang hanya dua rakaat. Rasulullah awalnya bingung.
Namun, Rasulullah kemudian bertanya kepada sahabat lainnya apakah sholat Isya malam itu dua rakaat. Para sahabat menjawab benar.
Mendapat jawaban demikian, Rasulullah segera mengajak para sahabat berdiri. Rasulullah kemudian menyempurnakan sholat Isya menjadi empat rakaat dengan mengerjakan dua rakaat yang tertinggal.
Setelah salam, Rasulullah menjalankan sujud sahwi dua kali untuk pertama kalinya. Peristiwa inilah yang menjadi latar belakang dianjurkannya sujud sahwi ketika lupa jumlah rakaat saat sedang sholat.
” Saya hanyalah manusia biasa. Saya bisa lupa sebagaimana kalian lupa. Jika saya lupa, ingatkanlah aku. Jika kalian ragu tentang jumlah rakaat sholat kalian, pilih yang paling meyakinkan, dan selesaikan sholatnya. Kemudian lakukan sujud sahwi.” (HR. Bukhari & Muslim).
Apakah sujud sahwi sebelum atau sesudah salam?
Sujud sahwi bisa dilakukan sebelum atau sesudah salam. Semuanya tergantung pada kondisi lupa saat mengerjakan sholat. Namun, yang paling afdhol sujud sahwi dikerjakan sesuai cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Berikut penjelasan tentang sujud sahwi sebelum atau sesudah salam:
1. Sujud sahwi sebelum salam, dilakukan untuk kondisi:
– Melewatkan tasyahud awal atau salah satu rukun sholat lainnya.
– Ragu jumlah rakaat sholat dan tidak bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan.
2. Sujud sahwi setelah salam, dikerjakan untuk kondisi:
– Kelebihan jumlah rakaat sholat.
– Kelebihan gerakan dalam sholat.
– Ragu dan bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan.
Para ulama pun sepakat, letak sujud sahwi di antara sebelum dan sesudah dalam hanya bersifat anjuran. Artinya, jika terjadi salah posisi saat sujud sahwi, sholat tetap sah. Hal ini sesuai dengan penjelasan al-Khithabi.
Syarat Melakukan Sujud Sahwi
Syarat atau kondisi yang mengharuskan sujud sahwi
Ada beberapa syarat atau kondisi yang menyebabkan seseorang harus melakukan sujud sahwi.
1. Kekurangan jumlah rakaat.
Saat terjadi kekurangan rakaat sholat dan baru sadar seusai sholat, maka langsung melakukan sholat sesuai jumlah rakaatnya yang kurang lalu sujud sahwi setelah salam.
2. Kelebihan jumlah rakaat.
Ketika ada orang yang kelebihan jumlah rakaat sholatnya, maka dia langsung sujud sahwi setelah salam.
3. Melewatkan tasyahud awal.
Ketika ada orang sholat melewatkan tasyahud awal karena lupa, terdapat 2 keadaan:
Baru teringat setelah berdiri sempurna ke rakaat berikutnya.
Dalam kondisi ini, orang itu tidak perlu turun untuk tasyahud awal, tapi langsung melanjutkan sholatnya sampai selesai. Kemudian nanti sujud sahwi sebelum salam.
Baru teringat sebelum bangkit ke rakaat berikutnya.
Jika kondisi ini, dia langsung duduk tasyahud dan melanjutkan sholat sampai selesai.
4. Ragu jumlah rakaat.
Bagi yang merasa ragu tentang jumlah rakaat ketika sholat, kondisinya ada dua:
Ragu jumlah rakaat dan bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan.
Jika dalam keadaan ini, orang itu cukup mengerjakan jumlah rakaat yang kurang, kemudian sujud sahwi setelah salam.
Ragu jumlah rakaat dan sama sekali tidak bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan.
Kalau sedang dalam kondisi seperti ini, orang cukup memilih yang lebih sedikit rakaatnya dan sujud sahwi sebelum salam.
Tata Cara Sujud Sahwi Sesuai Sunnah Rasulullah
Seperti telah dijelaskan dalam beberapa hadis bahwa sujud sahwi dilakukan dengan dua kali sujud yang dipisah dengan duduk sejenak.
Untuk bacaan sujud sahwi adalah sama dengan saat sujud ketika sholat pada umumnya.
Hukum sujud syukur sesuai ajaran Islam.
Ketika ingin sujud disyariatkan untuk mengucapkan takbir. Begitu pula ketika ingin bangkit dari sujud disyariatkan untuk bertakbir.
” Lalu beliau sholat dua rakaat lagi (yang tertinggal), kemudian beliau salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit.” (HR. Bukhari no. 1229 dan Muslim no. 573)
Sujud sahwi sesudah salam ini ditutup lagi dengan salam sebagaimana dijelaskan dalam hadits Imron bin Hushain berikut:
” Kemudian beliau pun sholat satu rakaat (menambah rakaat yang kurang tadi). Lalu beliau salam. Setelah itu beliau melakukan sujud sahwi dengan dua kali sujud. Kemudian beliau salam lagi.” (HR. Muslim no. 574)
Selain itu, sujud sahwi tidak perlu mengangkat tangan atau takbiratul ihrom tapi cukup mengucapkan takbir.
Pendapat ini adalah pendapat mayoritas ulama. Landasannya adalah Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah yang mengatakan, ” Para ulama berselisih pendapat mengenai sujud sahwi sesudah salam apakah disyaratkan takbiratul ihram ataukah cukup dengan takbir untuk sujud? Mayoritas ulama mengatakan cukup dengan takbir untuk sujud.”
Selain itu, dalam tata cara sujud sahwi juga tidak perlu mengerjakan tasyahud setelah sujud sahwi yang kedua.
Jadi cukup ketika melakukan sujud sahwi, bertakbir untuk sujud pertama, lalu sujud. Kemudian bertakbir lagi untuk bangkit dari sujud pertama dan duduk sebagaimana duduk antara dua sujud (duduk iftirosy).
Setelah itu bertakbir dan sujud kembali. Lalu bertakbir lagi, kemudian duduk tawaruk. Setelah itu salam, tanpa tasyahud.
Jika dikerjakan sebelum salam, maka tata cara sujud sahwi adalah dua kali sujud setelah tasyahud akhir sebelum salam, dilakukan sebagaimana sujud dalam sholat. (*/sumber: dream.co)