Uncategorized

Padahal Strategis, Bungalow Pulau Kemaro Terbengkalai, tidak Diminati Investor

AsSAJIDIN.COM — Selesai dibangun beberapa tahun lalu, Bungalow yang berada di Pulau Kemaro hingga kini belum dimanfaatkan dengan baik. Minimnya fasilitas pendukung yang bisa mengalahkan pesona perhotelan yang ada di Kota Palembang, membuat bangunan 10 unit ini tidak diminati investor.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani mengatakan, meski tak berpenghuni, fisik keseluruhan Bungalow ini masih kokoh. Namun tak dipungkiri beberapa kerusakan salah satunya jembatan penghubung di masing-masing Bungalow ada lima titik yang rusak.

“Selain harus memperbaiki jalan penghubung, fasilitas air dan listrik juga belum mendukung secara optimal. Sehingga harus diperbaiki karena kalau tidak investor tidak ada yang mau,” katanya.

Isnaini mengatakan, perlu ditambahnya fasilitas juga untuk menarik minat pengunjung Bungalow di Pulau Kemarau ini. Sehingga tidak hanya berfungsi sebagai tempat menginap saja, tetapi juga digunakan berbagai kegiatan lainnya, seperti meeting atau pun gathering.

Lihat Juga :  Berapa Umurmu, Kau Gunakan untuk Apa?

Saat ini, sudah ada 10 unit Bungalow yang dibangun pemkot untuk memancing datangnya investor. “Setidaknya ada 15-20 Bungalow sehingga jika ada acara meeting atau acara yang dilakukan perusahaan bisa digunakan. Oleh karena itu kami mengajak investor untuk bergabung,” katanya.

Hanya saja, untuk menarik pihak ketiga itu perlu adanya kerjasama semua pihak. Sebab, memperbaiki dan menambah fasilitas dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Setidaknya, Bungalow tersebut memiliki Salling Point atau nilai jual sehingga bersampak pada potensi kunjungan yang tinggi.

“Kami inginnya pihak ketiga bisa mengelola Bungalow yang sudah ada, sedangkan pihak ketiga yang kemaren meminta bungalow dilengkapi lagi,” jelasnya.

Lihat Juga :  Harnojoyo Paparan 11 Zona Pariwisata Palembang, Menteri Pariwisata Siap Kembangkan Wisata Olahraga

Bungalow ini berada di posisi yang sangat strategis. Menghadap ke sungai dan di sekeliling hamparan tanaman padi yang ditaman oleh warga sekitar. “Jika konsepnya agro wisata seperti di Bali, ini juga bisa dikoordinasikan dengan Dinas Pertanian,” katanya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Palembang Herlan Aspiudin mengatakan, pihaknya akan menyuport pemasaran dan promosi Bungalow agar diminati para pelancong.

“Saat ini infrastrukturnya, furniture dan aksesnya lebih lengkap dan siap, butuh waktu untuk selesai dan setelah itu kita akan bantu mempromosikan,” jelasnya. (*/maklumatnews.com/Kamayel Ar-Razi)

Back to top button