Petugas Haji Sita “Bekal” JCH Embarkasi Palembang, Ada Timun, Beras, Madu dll

ASSAJIDIN.COM — Ada ada saja yang dilakukan jemaah calon haji (JCH) Embarkasi Palembang dalam mempersiapkan diri berangkat ke Tanah Suci. Selain persiapan dan perlengkapan ibadah ada barang barang tertentu yang mereka masukkan ke dalam tas untuk dibawa selama berhaji.
Ada beragam pikiran mungkin yang ada di benak JCH. Misal, apakah nanti disana dijamin makan, atau bawa apa ya supaya mengenakkan makan dan agar tetap sehat di sana.
Wal hasil, karena beragam pikiran ini, petugas haji yang bertugas memeriksa bawaan jemaah haji menemukan barang barang yang cukup menggelitik. Sesaat jelang keberangkatan di pintu pemeriksaan X-Ray Asrama Haji Palembang. Dari sejumlah barang bawaan yang dilarang terbang , JCH kedapatan membawa beras dan ketimun sebanyak 2 Kilogram (Kg).
Hal ini terjadi pada JCH Kloter 18 diterbangkan menuju Jeddah dan langsung ke kota Mekkah untuk melaksanakan ibadah umrah, karena masuk rombongan gelombang kedua. S
beras dan ketimun yang disita, petugas haji juga mengamankan sejumlah botol air mineral, madu dan makanan, termasuk juga sabun dan parfum di atas 100 ml.
Tidak jelas, apa alasan jemaah sampai membawa beras dan ketimun. Padahal, jatah makan jemaah sudah siapkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) baik di Mekkah maupun Madinah. Begitu pun sayur, sejenis ketimun, semua tersedia di sejumlah minimaket di kota Mekkah dan Madinah.
Namun sebagian jemaah mengaku, barang bawaan tersebut diangkut atas saran jemaah haji yang sebelumnya sudah berangkat. “Katanya, bawa ini dan bawa itu. Jadi nutur saja,” kata salah satu jemaah yang ikhlas digeledah saat petugas melihat melalui x-ray, ada yang mencurigakan.
Kasubbag Humas Kanwil Kemenag Sumsel H Saefudin Latief di Media Center Haji (MCH) Embarkasi Haji mengatakan, sebelum jemaah haji diterbangkan ke Arab Saudi, tas bawaan jemaah haji harus clear. Artinya tidak ada barang bawaan yang dilarang terbang terdapat dalam dalam tas jemaah.
Misalnya, gunting, pisau, air minum, parfum di atas 100 ml, korek api, gas dan barang-barang lain.
“Kebetulan, saat pemeriksaan petugas, mereka menemukan barang tersebut, termasuk ketimun dan beras,” kata Saefudin serara menambahkan, setelah Kloter 18 diterbangkan, maka selanjutnya Kloter 19 Gelombang kedua yang merupakan Kloter terakhir akan diterbangkan, Kamis (25/7) pukul 10.00. (*/sumber: sripoku.com)