Gelar Musyawarah Agung 500 Raja Dan Sultan Berkumpul Demi Indonesia
ASSAJIDIN.COM JAKARTA – Sebanyak 30 Dewan Agung dan 500 Raja Sultan Datu Penglingsir dan pemangku adat akan melaksanakan musyawarah agung. Salah satu agendanya adalah memperkuat NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
“ Demi menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang saat ini boleh dikata tenga berhadapan sengketa politis antara dua pendukung Capres dan Cawapres 2019. Raja dan Sultan se Indonesia menggelar urun rembuk mencari solusi bagi perdamaian Indonesia ke depan,” kata Sekretaris Agung Majelis Agung Raja Sultan Indonesia (MARSI) YM Sultan H Khairul Saleh Al- Mu’tashim Billah, Kamis (30/5/19)
Dalam kesempatanya, YM Sultan Khairul mengingatkan Kepada Para Raja Datu, Penglingsir dan Pemangku Adat agar menghindari perpecahan NKRI.
“ Apalagi, sama -sama kita ketahui bahwa, kontestasi Pilpres 2019 ini memang sangat tinggi, hingga memakan banyak korban. Oleh karena itu, kita berkumpul disini untuk mengambil langkah-langkah agar peristiwa kekerasan yang sungguh memprihatinkan itu tidak kembali terulang,” ujarnya seperti dilansir dari republika.co.id
Menurut Khairul, aksi kekerasan akan memunculkan korban begitu banyak mulai masyarakat dan aparat sendiri. Oleh karena itu, kami menolak keras segala kekerasan, seharusnya semua pihak, baik rakyat maupun aparat, dapat melakukan pengendalian diri dan melihat kita semua satu bangsa yang tidak harus saling menyakiti.
“ Hal ini ini akan sangat merugikan bagi bangsa indonesia apalagi keutuhan NKRI yang sama-sama kita cintai. Oleh sebab itu maka, atas nama Raja Datu, Penglingsir dan Pemangku Adat kami meminta kepada kedua belah pihak untuk melakukan penyelesaian secara kenegarawan. Sehingga, tidak mengakibatkan runtuhnya NKRI,” tegasnya.
“Karena kalau tidak dilakukan hal itu akan menjadi kegelapan bagi masa depan bangsa Indonesia. Kami melihat persoalan bangsa ini, tiada jalan lain untuk mengatasinya kecuali Raja Sultan Datu Penglingsir dan pemangku adat dan negara hadir menegakkan keadilan dan kebenaran,” tukasnya.
Editor : Jemmy Saputera