MOZAIK ISLAM

Ramadhan Kareem, Satu Keluarga Masuk Islam di Palembang, Ortu Sukarela Ikut Ajakan Anak, Bikin Terharu

PALEMBANG, ASSAJIDIN.COM — Masy Allah, Allahu akbar.. Ramadhan Kareem.. Memasuki lima hari Ramadhan, satu keluarga terdiri dari anak, ayah dan inu dengan sukarela menyatakan masuk Islam di masjid Muhammad Cheng Ho Jakabaring, Jumat (10/5/2019).

Ateng alias Suyono (40) yang merupakan ayah, lalu Ong Mei Lu (38) yang merupakan ibu dan Lois Fernando (20 sang anak secara bergantian mengucap dua kalimat syahadat.

Dimulai dari Lois, dilanjutkan dengan Suyono dan kemudian Ong Mei Lu yang secara bergilir mengucap dua kalimat syahadat.

Suasana pengucapan dua kalimat syahadat berlangsung dengan khidmat.

Proses pembacaan dua kalimat syahadat ini dipimpin oleh H Ahmad Affandi selaku ketua pembina iman tauhid Islam (PITI) Sumatera Selatan.

Proses sakral bagi warga jalan veteran lorong Karyawan ini, disaksikan puluhan masyarakat sekitar yang hadir sebagai saksi.

Dikutip dari laman, Tribunsumsel, Lois Fernando mengatakan alasan dirinya masuk Islam karena ingin menemukan suatu ketenangan di dalam hatinya.

“Saya lihat teman-teman muslim saya seperti selalu tenang. Tenangnya seperti apa, nggak bisa dijelaskan.
Pokoknya enak aja lihat mereka, Apalagi setelah sholat dan dengar ceramah. Jadi saya ingin seperti mereka juga,”ujarnya.

Kesungguhan hati Lois untuk masuk Islam dibuktikannya dengan sudah melakukan ibadah puasa.

Lihat Juga :  Kembali Beraktivitas, Ustaz Arifin Ilham Tuntun Seorang Dokter Ucap Syahadat

Tahun ini dia sudah berpuasa bahkan sejak hari pertama.

“Alhamdulillah tahun ini pertama kali saya puasa dan sudah saya mulai sejak hari pertama. Lumayan juga sih terasa berat.

Sempat juga mau batal, waktu hari pertama. Tapi Alhamdulillah nggak jadi. Berat banget pas sudah jam 5, nggak tau kenapa,”kata Lois sembari tersenyum malu.

Namun ditengah beratnya menjalani ibadah puasa untuk pertama kali, Lois mengaku sangat bersyukur karena mendapat dukungan dari berbagai pihak.

“Seperti teman-teman saya banyak yang mendukung. Kebetulan juga saya sudah kerja di salah satu restoran.

Saya dan teman-teman nginap di sana. Jadi saat sahur dan buka selalu sama-sama mereka. Dapat motivasi juga dari mereka,”ujarnya.

Pria yang menyukai ceramah ustadz Maulana ini berharap dirinya akan terus bisa mempertahankan keyakinannya saat ini sampai akhir hayatnya.

“Semoga saya bisa tetap terus Istiqomah di jalan Allah SWT sampai akhir hayat nanti,”ungkapnya.

Ibunda.Lois,  Ong Mei Lu juga angkat bicara. Dia menceritakan sudah cukup lama mengenal agama Islam dan memiliki keinginan untuk menjadi seorang muslim.

Namun keinginan itu semakin kuat saat anak keduanya yang terlebih dahulu masuk islam mau mengajaknya ke syurga.

Lihat Juga :  Pendeta di Australia Mengabdi 45 Tahun di Gereja, Putuskan Mualaf Setelah Baca Alquran dari Pemberian Imam Masjid

“Saya memang sudah lama mau masuk islam karena lingkungan dan kakak kandung saya juga sudah islam, tapi saya masih bingung saya harus seperti apa,” ceritanya.

“Seperti belum ada keberanian saat itu, hingga akhirnya anak kedua saya yang telah dulu menjadi seorang muslim ngomong secara pribadi sama saya, ‘Ma aku mau ajak mama sama papa ke syurga,” ceritanya lagi sambil menahan tangis harunya.

Lanjut Ong Mei Lu akhirnya semakin kuat keinginannya dan memberanikan untuk bertanya dan belajar apa itu islam.

“Sejak saat itu saya bertanya sama anak awalnya bagaimana, sama kakak saya dan diberi saran dan baca buku bahkan saya nonton ceramah,” lanjutnya.

“Dan alhamdullilah saya dan keluarga bisa menjadi seorang muslim hari ini, masih harus banyak belajar lagi seperti puasa sholat dan mengaji,” tambahnya.

Saat ditanya mengenai prosesi pengucapan lafafz dua kalimat syahadat Ong Mei Lu mengaku gugup namun lega.

“Gugup sekali berbulan-bulan saya belajar pengucapan dua kalimat syahadat, dan alhamdullilah selesai dan saya sangat lega rasa seperti melepas beban,” tutupnya.(*)

Back to top button