Rashida Tluaib, Anggota Kongres AS Minta Disumpah Menggunakan Al-Qur’an Milik Thomas Jefferson
dalam sumpah jabatan sebagai Anggota Kongres AS nanti dia akan menggunakan pakaian tradisional Palestina.
SUMPAH ANGGOTA PARLEMEN , – Seorang wanita yang terpilih menjadi anggota senator Kongres Amerika Serikat, bernama Rashida Tlaib (42 tahun) wanita Muslimah keturunan Palestina yang tinggal di Detroit Amerika Serikat, ingin disumpah dengan Al Quran.
ASSAJIDIN.COM – Ia berterus terang atas keinginan itu. Dan dalam melakukan sumpah jabatan, Rashida akan melakukan dengan menggunakan Al-Qur’an pada 3 Januari 2019 mendatang.
Sedangkan Al Quran yang diinginkannya menjadi kitab yang menyumpahnya itu adalah menggunakan Al-Qur’an milik Presiden Amerika Serikat ketiga Thomas Jefferson yang diterjemahkan oleh Georges Sous. Al-Qur’an tersebut masih disimpan di gedung Kongres AS.
Dari berbagai sumber media yang dikutip Assajidin.com, Rashhida mengemukakan; “Sumpah dengan Al-Qur’an sangatò penting buat saya. Hal ini karena sebagian besar rakyat AS merasa bahwa Islam adalah agama yang asing.
Dalam sejarah AS, bapak pendiri Amerika Serikat lebih mengenal Islam daripada sebagian Anggota Kongres AS saat ini,” ucap Rashida dikutip dari Detroit Free Press, Senin (24/12/2018).Rashida bukanlah wanita Muslim pertama yang melakukan sumpah jabatan menggunakan Al-Qur’an. Pada tahun 2006 lalu, Keith Ellison, Anggota Kongres AS dari wilayah Minesota juga melakukan sumpah jabatan dengan Al-Qur’an. Langkahnya itu banyak menuai kritikan tajam dari warga AS.Rashida mengatakan, dalam sumpah jabatan sebagai Anggota Kongres AS nanti dia akan menggunakan pakaian tradisional Palestina. Tluaib dilaporkan akan melakukan sumpah dengan Al-Qur’an milik Presiden AS ketiga Thomas Jefferson yang diterjemahkan Georges Sous tahun 1734. Al-Qur’an tersebut masih tersimpan di gedung kongres AS, seperti dilansir celebestopnwes.com dari Rt Arabic, Senin (24/12/2018). “Sumpah dengan Al-Qur’an sangat penting bagi saya. Hal ini karena sebagian besar rakyat AS merasa bahwa Islam adalah agama yang asing dalam sejarah AS. Bapak Pendiri Amerika Serikat lebih mengenal Islam daripada sebagian anggota kongres AS saat ini, ‘’ ujarnya. Tluaib bukanlah yang pertama yang melakukan sumpah jabatan degan Al-Qur’an. 2006 lalu Keith Ellison, anggota kongres dari wilayah Minesota juga melakukan sumpah jabatan dengan Al-Qu’ran dimana langkahnya tersebut menuai kritikan tajam. Selain itu Tluaib juga menyatakan akan memakai pakaian tradisional Palestina. |
|||||
|
|||||
Penolakan
Pernah waktu lalu, anggota parlemen Australia membela anggota kabinet beragama Islam pertama dalam sejarah Australia, Ed Husic, setelah dirinya diserang di Facebook karena menggunakan Al-Quran dalam pengambilan sumpah jabatan.
Anggota partai Liberal, yang merupakan anggota oposisi, Josh Frydenberg, mengatakan \\\’malu\\\’ setelah melihat serangan yang diarahkan kepada Ed Husic, anggota kabinet Australia pertama yang beragama Islam.
Ed Husic, yang berdarah Bosnia, menggunakan Al-Quran dalam pengambilan sumpah jabatan yang dilakukan kemarin (1\/7), dan mendorong beberapa komentar yang tidak setuju dengan penggunaan Al-Quran tersebut. Ada yang mengatakan ini adalah tindakan, “yang tidak berwarna Australia.
Dalam detik.com, dilansir bahwa ada juga yang membela Ed Husic, dengan memberi selamat atas penunjukkan dirinya sebagai Sekretaris Parlemen untuk Perdana Menteri dan Broadband \/em dan meminta dirinya untuk “mengabaikan para pembenci” dan “omongan kosong rasis\”.
Josh Frydenberg, yang beragama Yahudi, mengatakan telah berbicara dengan Ed Husic kemarin malam dan mengatakan dalam akun twitternya bahwa serangan tersebut sebagai sesuatu yang “memalukan”.
“Kritikan atas @edhusicmp yang menggunakan Al-Quran untuk pengambilan sumpah jabatan adalah sesuatu yang sangat memalukan -kita hidup dalam demokrasi di mana kita harus menghormati kebebasan beragama,” katanya dalam akun twitter resminya, @JoshFrydenberg.
“Jelas ada elemen ekstremisme dan rasisme dalam komunitas, tapi kita harus mengakui hal tersebut ketika kita melihat itu terjadi, apa pun partai politik kita,\\\” katanya kepada program radio ABC 774.
Josh Frydenberg mengatakan dia bekerja sama dengan Ed Husic di balik layar untuk membangun jembatan pengertian di dalam masyarakat.
“Saya tahu Ed tidak mau diwawancara karena dia tidak ingin membuat hal ini menjadi berlebih, tapi dia bekerja di balik layar dan adalah seorang panutan yang sangat positif bagi banyak anggota komunitas Muslim di Australia,” katanya, dalam laman Media online tersebut. ;
Editor: Bangun Lubis
[ assajidin.com ]