Berlelah-Lelah dalam Mencari Nafkah, Insya Allah Bernilai Sedekah

ASSAJIDIN.COM – Pernahkah kita merasa lelah? Tentu semua manusia mengalaminya. Merasa capek dan lelah mengurus rumah tangga. Ada juga lelah bekerja setiap hari. Dimarahi bos di kantor, diusik teman sejawat, tugas-tugas menumpuk, selesai satu pekerjaan datang lagi pekerjaan yang lain. Silih berganti tanpa henti. Setiap hari.
Janganlah kecewa atau mengeluh, Begitu pinta Ustadz Lutfi Izuddin dalam satu kajian di Mesjid Al Furqon waktu lalu,. Bisa saja kelelahan itulah yang membuat Allah ridho dan mencintai kita. Kelelahan itulah yang disukai Allah dan RasulNya. Lelah itu, ternyata yang memberikan ‘nikmat’ dari Allah SWT.
Diceritakannya, Suatu ketika Nabi saw dan para sahabat melihat ada seorang laki-laki yang sangat rajin dan ulet dalam bekerja, seorang sahabat berkomentar: “Wahai Rasulullah, andai saja keuletannya itu dipergunakannya di jalan Allah.”
Rasulullah saw menjawab: //“Apabila dia keluar mencari rezeki karena anaknya yang masih kecil, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena kedua orang tuanya yang sudah renta, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena dirinya sendiri supaya terjaga harga dirinya, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena riya’ dan kesombongan, maka dia di jalan setan.” //
Sungguh penghargaan yang luar biasa kepada siapa pun yang lelah bekerja mencari nafkah. Islam memandang bahwa usaha mencukupi kebutuhan hidup di dunia juga memiliki dimensi akhirat.
Bahkan secara khusus Rasulullah SAW memberikan kabar gembira kepada siapa pun yang kelelahan dalam mencari rezeki.//“Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan mencari rezeki pada siang harinya, maka pada malam itu ia diampuni dosanya oleh Allah swt.”//
Tidak ada yang sia-sia bagi seorang muslim, kecuali di dalamnya selalu ada keutamaan. Kelelahan dalam bekerja bisa mengantarkan meraih kebahagiaan dunia berupa harta, di sisi lain dia mendapatkan keutamaan akhirat dengan terhapusnya dosa-dosa.(*)