HAJI & UMROH

Alhamdulillah..Karminah Akhirnya Bisa Berhaji di Usia 90 Tahun

PALEMBANG, ASSAJIDIN.Com — embarkasi Palembang, Rabu (25/7) dinihari, pukul 02.30 memberangkatkan 450 jamaah calon haji (JCH) Kloter 6 menuju Madinah. Kloter 6 merupakan gabungan jamaah asal Pagaralam, Ogan Komering Ulu (OKU), Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan Kota Palembang.

Kakanwil Kemenag Sumsel HM. Alfajri Zabidi ditemui jelang acara pelepasan, Selasa (24/7) malam, mengaku bersyukur seluruh jamaah Kloter 6 bisa diberangkatkan tanpa ada yang harus ditunda atau batal. Meski dia mengakui jumlah jamaah yang masuk kategori resiko tinggi tetap banyak.

“Berbeda dengan kloter-kloter sebelumnya, di mana ada open seat (kursi kosong) dalam penerbangan karena adanya jamaah yang batal ataupun tunda. Alhamdulillah, di kloter 6 ini semua jamaah dinyatakan laik terbang sehingga kloter 6 bisa berangkat full team,” jelas Fajri.

Lihat Juga :  H Tapsirin Hilang dari Rombongan Sejak 10 Agustus, Belum Ditemukan hingga Kloter 11 Kembali ke Tanah Air

Untuk jamaah yang masuk kategori resiko tinggi (Risti), Fajri mengakui memang masih sama dengan kloter-kloter sebelumnya, yakni mencapai angka 360 orang atau di atas 70 persen. Rinciannya, Risti Usia 39 orang, Risti Penyakit 185 orang, dan Risti Penyakit plus Usia sebanyak 136 orang. Itu artinya, hanya 90 jamaah yang tidak masuk kategori resiko tinggi.

“Di sini perlu sedikit saya jelaskan bahwa Risti Usia adalah jamaah dalam kondisi sehat yang berusia di atas 60 tahun, sedangkan Risti Penyakit adalah jamaah berusia di bawah 60 tahun yang terkena penyakit, adapun Risti Penyakit plus Usia adalah jamaah berusia di atas 60 tahun yang terkena penyakit,” terang Fajri.

Lihat Juga :  Jemaah Gelombang Kedua Debarkasi Palembang Tiba di Tanah Air, Total 3.946 Jemaah Pulang

Sementara itu, Humas PPIH H. Saefudin menambahkan, di kloter 6 jamaah termuda tercatat atas nama Ulfatun Nabila Endri asal OKU dengan usia 19 tahun dan jamaah tertua adalah Sukira Kenasir Adam (86 tahun) dari Pagaralam. Adapun jamaah uzur yang mesti dibantu dengan kursi roda berjumlah delapan orang.

“Berdasarkan data yang kita kumpulkan hingga Kloter 6, jamaah termuda masih tercatat atas nama Fransiska Delvia Syamsu Heri (18 tahun) dari Kloter 2, sedangkan jamaah tertua tercatat atas nama Sariyo Kromo dan Karminah (90 tahun) dari Kloter 1,” jelas Saefudin. (*)

penulis: wilda/rilis kemenag sumsel

Back to top button