MOZAIK ISLAM

Allahu Akbar, Begini Hari Kelahiran Nabi Ditinjau dari Ilmu Astronomi

 

AsSAJIDIN.COM – – Dalam mengetahui kapan Rasulullah Shallallualaihi wassalam di lahirkan tentunya banyak penjelasan baik dari Al Qur’an, ulama dan sejarah. Namun, bagaimana perspektif Astronomis terkait kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Untuk mempelajari waktu kejadian dalam sejarah Rasulullah Shallallualaihi wassalam digunakan program aplikasi konversi kalender yang dibuat pribadi oleh Profesor Dr. Thomas Djamaluddin sebagai Peneliti Ahli Utama Astronomi, Pusat Riset Antariksa LAPAN, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Kalender islam (Hijriah) ditentukan berdasarkan ketampakan hilal dengan siklus rata-rata 29,5306 hari. Maka satu tahun Hijriyah adalan 354, 3671 hari. Berdasarkan sejarah, 1 Muharram Tahun 1 Hijriah bertepatan 16 Juli tahun 622 M.

Kemudian pada saat tahun 1582 ada reformasi sistem kalender, sehingga perhitungan ini kemudian diikuti juga konversi atau perubahan kalender dari sistem julian ke sistem gregorius.

“Tetapi harus disadari, ini adalah perhitungan kasar yang tidak menghitung sesuai dengan ketampakan hilalnya. Tetapi hal ini cukup membantu untuk menelusur kejadian pada zaman rasul,”katanya dalam Live streaming YouTube Cangkrukan edisi 23 tentang Kisah Rasul Dalam Perspektif Astronomi, Senin malam, (18/10/21).

Secara umum, kalender Hijriah ini baru ditetapkan oleh Khalifah Umar bin Khattab yaitu 17 tahun setelah Hijriyah. Kemudian setelah itu, untuk menghitung balik dan kemudian dihitung secara mundur dan digunakan program komputer yang telah dibuat tadi.

Lihat Juga :  Hari UMKM Nasional, Rumah Zakat Optimalkan  Dana ZIS untuk Bantu UMKM Terdampak Covid-19

Analis konsistensi kronologi sejarah dengan pendekatan astronomi menunjukkan bahwa sistem kalender Hijriyah juga baik untuk menelusur kejadian sebelum hijrah. Walaupun bilangan nol belum dikenal saat itu, sistem kalender Hijriyah ternyata telah memperkenalkan konsep tahun nol. Saat rasul hijrah dianggap sebagai tahun nol, karena angka tahun menyatakan sekian tahun setelah rasul hijrah.

Dalam sebuah hadits sahih tentang puasa hari senin, Rasulullah SAW menyatakan bahwa hari itu (senin) ia dilahirkan, diutus menjadi rasul dan diturunkan Al Qur’an dalam Hadist Riwayat Muslim.

Jabir dan Ibnu Abbas berpendapat Rasulullah SAW dilahirkan malam Senin 12 Rabi’ulawal, pada hari dan tanggal itu beliau diangkat sebagai Nabi dan Rasul, di mi’rajkan kelangit, hijrah kemadinah dan wafat.

Namun banyak pendapat menyatakan Rasulullah dilahirkan pada hari Senin 12 Rabi’ulawal tahun gajah. Tahun gajah terjadi pada 53 tahun sebelum hijriyah. Secara matematis astronomis dapat dinyatakan sebagai – 53H, sehingga saat kelahiran Nabi tersebut bertepatan pada hari senin 5 mei 570 M.

Kemudian, kapan Nabi Muhammad Shallallualaihi wassalam diangkat menjadi rasul? Banyak yang berpendapat, menurut Jabir dan Ibnu Abbas hal itu terjadi pada hari senin 12 Rabi’ulawal bertepatan 24 Februari 609 M. Sedangkan pendapat lain menyatakan terjadi pada 17 Ramadhan berdasarkan isyarat pada QS 8:41 bahwa Al Qur’an diturunkan pada hari Furqon yaitu hari bertemunya dua pasukan yang di tafsirkan sebagai perang badar 17 Ramadhan.

Lihat Juga :  Tiga Keistimewaan Malam Nuzulul Quran

Isyarat lainnya dalam QS 2:185 bahwa Al Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan, dikaitkan penurunan Al Qur’an sekaligus pengangkatan Rasul. Bila harinya mengacu pada Hadits muslim serta pendapat jabir dan Ibnu Abbas, maka 17 Ramadhan – 13 H tersebut bertepatan dengan hari senin 25 Agustus 609 M (musim panas).

Namun, menurut Hasbi Ash Shiddieqy dalam pengantar tafsir Al Bayaan menyatakan ayat nubuwah (pengangkatan sebagai nabi) pertama kali turun pada bulan Rabi’ulawal dengan 5 ayat pertama surat Al alaq. Kemudian ayat risalah (pengangkatan sebagai rasul) turun pada 17 Ramadhan dengan beberapa ayat awal surat Al Muddatstsir.

Riwayat menyatakan bahwa baik saat menerima ayat nubuwah maupun ayat risalah, Rasulullah SAW meminta Siti Khodijah menyelimuti beliau. Pendapat manapun yang diambil, kenyataam pada saat musim panas bulan agustus Rasulullah SAW minta diselimuti, menunjukkan betapa hebatnya ketakutan manusiawi beliau hingga beliau menggigil.

“Ini rasul minta diselimuti oleh istrinya pada musim panas, ini menunjukan sesuatu yang luar biasa. Karena pada waktu itu rasul menerima wahyu kemudian pulang ke rumah dalam kondisi menggigil,”katanya.

Back to top button