Tiga Bulan Lancar Baca Alquran dengan Metode Qiroah, ini Kontaknya

PALEMBANG, AsSAJIDIN.COM — Metode qiroah belajar mengaji secara cepat dan fasih mulai diterapkan kepada anak-anak hingga remaja. Metode membaca Alquran dengan menampilkan gambar di atas huruf Hijaiyah, diakui lebih memudahkan untuk dihafal dan dipahami.
Koordinator Pelatihan dan Pengembangan Metode Qiroah Sumsel, Imron mengatakan, penerapan pembelajaran cara cepat mengaji ini telah dilakukan sebanyak 17 kali di Palembang. Bahkan telah diterapkan kepada seluruh guru di Madrasah dan Pendidikan Agama Islam.
“Anak-anak kan senang ada gambar, misalkan huruf hijaiyah Ba jadi difokuskan dengan gambar balon, mengambil awalan huruf ba, nah ini kita terapkan metode yang ditemukan oleh Ustaz asal Makassar yaitu Andi Suriadi,” jelasnya, belum lama ini dikutip dari tribunsumsel.com.
Dijelaskan Imron, metode qiroah ini bagi pemula yang baru belajar membaca Alquran dalam waktu 3 bulan sudah fasih membaca, atau sekurang-kurangnya 12 kali pertemuan, dan memang metode ini sama seperti Iqro, namun dipermudah dengan adanya gambar.
“Belajar metode ini ada bukunya yang diberikan kepada anak, dan dilengkapi mulai dari pembacaan tajwid serta dasar membaca Alquran, sehingga diharapkan setelah bisa mengaji bukan hafal mulut, tapi memang tahu huruf Alquran,” katanya.
Perbandingan dengan buku Iqro, santri boleh pindah jika sudah benar meskipun masih lambat membacanya. Sedangkan pada buku qiroah, belum boleh dipindahkan pada bacaan selanjutnya jika masih terbata-bata atau masih lambat membacanya.
Ia menambahkan, sejauh ini metode qiroah sudah diterapkan kepada guru ngaji, bahkan telah dilakukan kerjasama antara Kemenag Palembang dengan Dinas Pendidikan.
“Saat ini sudah kita terapkan kepada 2.000 lebih pengajar, mulai dari Muara Enim, Lahat dan OKI, kalau di OKI sekitar 1.200 guru sudah ikut pelatihan dan mulai diterapkan kepada anak didiknya,” katanya.
Bagi yang ingin belajar metode qiroah, Imron pun mempersilakan masyarakat untuk menghubungi dirinya di nomor 08127383155, dia juga menegaskan tak usah memikirkan biaya, tapi harus ada niat untuk belajar mengaji.(*)