7500 Jemaah Sumsel Tunggu Kepastian Berangkat, ini Janji Abu Tour di Hadapan Kakanwil Kemenag
PALEMBANG, AsSAJIDIN.COM — Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengundang pihak travel Abu Tour untuk memberikan klarifikasi terkait adanya jamaah umroh asal Sumsel yang tertunda berangkat. Ini merupakan salah satu wujud kehadiran pemerintah dalam hal ini Kemenag untuk menjamin masyarakat mendapatkan pelayanan maksimal dalam bidang keagamaan, termasuk kenyamanan dalam menjalankan ibadah umroh.
Kakanwil Kemenag Provinsi Sumsel HM. Alfajri Zabidi didampingi Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh H. Darami menjelaskan, ada 1.660 jamaah umroh asal Sumsel yang seharusnya berangkat pada Januari lalu. Namun karena ada kendala teknis, keberangkatan mereka akan dijadwal ulang pada 8 Februari mendatang.
“Tadi kita sudah berdiskusi dengan pihak Abu Tour. Rencananya, pada 8 Februari nanti Abu Tour akan mengeluarkan memo terkait jadwal keberangkatan jamaah Sumsel yang tertunda tadi. Jadi, mohon masyarakat untuk tenang dan kehadiran Abu Tour menunjukkan adanya political will atau keinginan mereka untuk menyelesaikan persoalan ini,” jelas Fajri.
Fajri berharap, kejadian tertundanya jamaah umroh berangkat ke Tanah Suci dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik masyarakat maupun travel umroh. Untuk masyarakat, Fajri mengimbau agar tidak mudah tergiur dengan harga murah atau promo-promo.
“Pastikan travel berizin, pastikan jadwal dan penerbangan, pastikan harga dan paket layanan, pastikan hotelnya, dan pastikan visanya. Jika ragu-ragu, bisa langsung ditanyakan ke Kementerian Agama. Di Sumsel sendiri terdapat 25 Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) yang terdaftar di Kemenag Sumsel. Dalam rangka ketertiban, Kemenag Sumsel akan terus melakukan pendataan terhadap biro perjalanan yang menyelenggarakan umroh,” tuturnya seperti dikutip dari laman resmi sumsel.kemenag.go.id.
Demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, lanjut Fajri, Kemenag saat ini sedang menggodok regulasi standar minimal biaya umroh di kisaran harga Rp20 juta. Harapannya, dengan adanya regulasi ini tidak ada lagi terdengar jamaah umroh yang tertunda atau bahkan batal berangkat. “Kita tentu sedih ada beberapa kasus yang menimpa jamaah umroh asal Sumsel yang melibatkan sejumlah travel umroh seperti First Travel, PT Solusi Balad Lumampang (SBL), dan terakhir Abu Tour. Hal ini tidak boleh terjadi lagi,” tegas Fajri.
Perwakilan Abu Tour Andi Akbar Asban yang diutus pihak Abu Tour Pusat langsung dari Makassar menerangkan, sepanjang tahun 2018 mulai Februari hingga Juni, ada 7.523 jamaah umroh asal Sumsel yang akan berangkat bersama Abu Tour. Baik yang ikut program promo maupun reguler. “Memang ada beda harga. Untuk promo harga kita patok di kisaran 16-18 juta, sedangkan untuk reguler di kisaran 20-25 juta. Jamaah Sumsel yang ikut program promo dan reguler bila kita hitung fifty-fifty,” tuturnya.
Terkait keberangkatan jamaah yang dijadwal ulang, Andi Akbar membenarkan bahwa pihaknya akan mengeluarkan memo pada 8 Februari. Selain mengeluarkan jadwal keberangkatan, pada 8 Februari nanti juga akan diumumkan hal-hal lain, termasuk kemungkinan penambahan harga. “Kita belum bisa pastikan berapa yang berangkat, juga berapa jumlah tambahan biaya bagi jamaah. Termasuk bila nantinya ada jamaah yang meminta untuk refund atau dikembalikan uangnya. Pengalaman kita memang selama ini belum pernah terjadi hal seperti ini,” jelas Andi Akbar. (*)