Ancaman Virus Jembrana, Pemkot Palembang Pastikan Hewan Ternak Aman Konsumsi
PALEMBANG, AsSAJIDIN.Com — Dalam rangka mengantisipasi adanya virus Jembrana terhadap sapu “Bali” Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melalui Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda lansung mengecek sendiri kondisi peternakan di Jalan Sukawinatan, Kamis (23/11).
Menurut Fitri, pihaknya akan bekerjasama dengan dinas terkait untuk memastikan hewan ternak aman dikonsumsi masyarakat. Adapun langkah yang harus menjadi perhatiannya yakni pemberian imunisasi yang teratur kepada hewan ternak khususnya sapi.
Menyikapi adanya virus Jembrana yang menyerang sapi “Bali” di Kota Palembang, dirinya memastikan bahwa kondisi sapi di Palembang sehat dan aman untuk di konsumsi.
“Ini semua sudah menjadi tugas kita untuk menjaga kualitas bahan pangan yang aman dikonsumsi masyarakat kota Palembang. Oleh karena itu, untuk mengatasi atas laporan yang ada pihaknya langsung menyambangi dan mengecek langsung Peternakan yang hewannya terindikasi virus tersebut.
“Alhamdulillah setelah kita lakukan pengecekan tadi, Insya Allah semuanya aman. Tidak hanya sapi tapi semua hewan ternak harus diperiksa dan diberi imunisasi. Ini tugas Pemkot Palembang untuk memastikan makanan tersebut terjamin kualitas dan kesehatannya. Sehingga kalau ada hewan yang terindikasi penyakit harus dipotong dan dimusnahkan segera,” tegas Fitri.
Fitri menambahkan, baru-baru ini ada puluhan ekor sapi yang ada di peternakan di dua kecamatan di Kota Palembang yang terjangkiti virus Jembrana dan akhirnya mati. Salah satunya di peternakan sapi di jalan Sukawinatan dimana ada 13 sapi yang mati karena virus tersebut.
“Kami sudah menyurati peternakan asal hewan tersebut yakni dari Lampung dan kita akan stop dulu pengiriman sapi dari sana ke Palembang sampai melengkapi dokumen bahwa hewan tersebut bebas penyakit,” ujarnya.
Sementara itu, Pemilik peternakan sapi di Sukawinatan Slamet Madura mengatakan, virus ini hanya menyerang sapi Bali, sedangkan sapi lokal tidak terinveksi sama sekali. “Hanya menyerang sapi bali, Sapi lokal tidak,” ucapnya.
Menyikapi hal itu, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kota Palembang Novayanti mengatakan, dari 2000 an populasi sapi di dua kecamatan tersebut , sejak pertengahan Oktober lalu ada 80 sapi yang mati dan terindikasi virus Jembrana.
Untuk itu, pihaknya sudah meminta BP VET Lampung untuk meminta bantuan pengecekan sampel dan pengecekkan kesehatan sapi yang ada di sini. Dan saat ini pihaknya tengah menunggu hasil pengecekkan tersebut.
“Ini kan epidemi jadi kita tidak memberi imunisasi. Jadi kalau ada kasus luar biasa baru kita lakukan,” jelasnya.
(*)
Penulis: Jemmy Saputera