Film Dakwah “Duka Sedalam Cinta” Tayang Perdana, Begini Nukilan dan Keseruan Nobar Para Hijabers

PALEMBANG, AsSAJIDIN.Com — Bioskop di salah satu pusat perbelanjaan besar di Kota Palembang mendadak ramai dikunjungi para hijabers, Kamis (19/10) siang. Mereka bersiap menonton tayangan perdana Film Duka Sedalam Cinta (DSC) dari KMGP Pictures yang digagas Forum Lingkar Pena (FLP) Palembang dan Komunitas Pecinta Film Islami (Kopfi) Palembang.
Ketua FLP Palembang, Novita mengatakan, pada tayangan perdananya pihaknya bersama Kopfi menggelar nonton bareng (nobar) di Cinemaxx Palembang Icon Mal. Hal ini guna mendukung dakwah melalui dunia perfilman. Meski tidak mendatangkan pemain ataupun penulisnya, ia mengakui antusias masyarakat untuk menonton cukup besar. “Hari pertama ini lumayan, kami harapkan minimal studio penuh dan tiket sold out,”ujarnya kepada AsSAJIDIN.
Film dakwah yang diangkat dari karya best seller penulis kenamaan, Helvy Tiana Rosa tersebut disutradarai oleh Firman Syah, sinematografi oleh Nurhidayat (Monodzky), dan ditulis skenarionya oleh Fredy Aryanto. DSC mendapat dukungan banyak bintang seperti Chikita Fawzi, Ali Syakieb, Cholidi Asadil Alam, Endy Arfian, Abdur Arsyad, Wulan Guritno, Epy Kusnandar, dan Mathias Muchus. Dihadirkan juga penampilan ustadz muda kondang Salim A Fillah dan novelis Asma Nadia.
DSC berkisah tentang hubungan abang adik yang renggang gara-gara perubahan sang abang sepulang dari sebuah pesantren di Maluku Utara. “Ini film keluarga yang bisa ditonton semua umur, tentang orang yang ingin berubah lebih baik,”terangnya.
Film anak muda yang ramah keluarga ini juga bertambah indah karena musiknya digarap oleh maestro musik Indonesia: Dwiki Dharmawan bersama Czech Symphony Orchestra dari Praha. Soundtrack lagu film ini Pesan Cinta dinyanyikan apik oleh Ita Purnamasari. Ini di samping lagu Jalan yang Kupilih (Hamas Syahid) dan Rabbana (Indah Nevertari) yang tak kalah menggetarkan.
“Saya tertarik untuk menonton karena ini film kedua dari sekuel film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) yang tayang Januari 2016 lalu. Tak hanya menjadi judul film layar lebar, diterbitkan juga buku kumpulan puisi terbarunya dengan judul yang sama. Ini menarik,”tutur Murni Oktaria, salah satu penonton. (*)
Penulis: Yulia Savitri