MOZAIK ISLAM

Kisah Mantan Pendeta, Delapan Tahun Belajar Quran dan Kini Menjadi Ustad

PALEMBANG, AsSAJIDIN.Com — Penceramah agama yang mengisi kegiatan Tabligh Akbar di Masjid Agung, Rabu (20/9/2017) lalu sangat istimewa.

Ustad Muhammad Yahya Waloni, demikian namanya. Siapa sangka, banyak pelajaran hidup dialaminya. Bahkan Yahya, terlahir bukan seorang muslim. “Saya dulu pendeta,” katanya sat menceritakan kisah perjalanan spiritualnya di hadapan jemaah.
Cceramah agama yang disampaikan oleh ustaz Muhammad Yahya Waloni mengangkat tema tentang orang-orang kafir yang masuk dan menjadi pemeluk agama Islam.

Ceramah dilengkapi contoh konkret pada dirinya. Pasalnya, sebelum memeluk islam dan menjadi ustaz ia merupakan seorang nasrani. “Tidak mudah bagi orang kafir ini untuk masuk Islam,” terangnya.
Yahya menerangkan, sebelum menjadi ustaz ia seorang pendeta. Bahkan menjadi Ketua di gereja yang ada di Papua selama 16 tahun. “Bahkan, saya ini pendeta yang menjadikan para pendeta itu pendeta. Jadi saya ini mbahnya pendeta, kira-kira begitulah,” ungkapnya.
Sebelum resmi mejadi muallaf 11 Oktober 2006. Yahya sempat mengutak-atik dan membahas Alquran selama delapan tahun. Selama itu, ia berusaha untuk mencari kelemahan dari kitab suci Alquran tersebut.

Lihat Juga :  Doa Mohon Dijauhkan dari Sifat Takabur

“Saya mau mencari kelemahannya, ternyata tidak saya temukan. Kebenaran itu semuanya berasal dari Alquran. Sehingga selama delapan tahun mempelajari Alquran, saya bersama istri dan ketiga anak saya resmi menjadi muallaf.

“Saya bukan asal-asalan menjadi muallaf, tapi karena saya memang sudah mempelajari Alquran selama delapan tahun,” ungkapnya.Alhamdulillah sampai sekarang Yahya tetap konsisten dengan pilihannya bahkan kini menjadi mubaligh. “Kita harus terus memperkuat iman dan ketakwaan kita, karena inilah yang akan menjadi bekal kita bila kita dipanggil menghadap-Nya,” kata Yahya.

Penulis : M Dudin

Lihat Juga :  Ustad Hanan Attaki Hadir di Palembang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button