Mail Si Anak Hebat Dengan Beban Berat Dipundaknya

AsSajidin.com Palembang— Di sudut kota yang ramai, lalu lalang kendaraan menjadi pemandangan yang setiap hari dilalui oleh seorang anak kecil sebut saja namanya Mail (bukan nama asli), si anak hebat dengan beban berat dipundaknya.

Usiannya mungkin sekitar 8-10 tahunan, dengan baju yang lusuh serta gerobak “Angkongnya ” yang dipenuhi oleh muatan barang bekas.

Tak jarang ia pun menjadi kuli angkut apa saja dengan angkong kesayangannya hingga menjulang tinggi. Dan dengan sisa tenaga dibalik tubuhnya yang kecik, Mail mampu mendorongnya sepanjang jalan yang ia lalui tanpa menggunakan alas kaki.

” Entah terbuat dari apa tulang-tulang mu nak, yang pasti tulang mu telah dirancang begitu kokoh oleh Pencipta mu sehingga diri mu begitu kuat menjalani hari-hari yang tak semua anak kecil mampu diposisi mu, ” gumamku dalam hati tatkala berbincang syahdu bersamanya, Jumat (9/5/2025).

Anak yang seharusnya pada usia tersebut, dalam benak pikirannya seharusnya sedang menikmati masa-masa yang indah untuk bermain. Bersendau gurau bersama teman-temannya, kini harus menghadapi kerasnya kehidupan.

Tapi mungkin ia tak ada pilihan lain, keadaan yang mengharuskan dirinya diusia yang masih sangat mudah itu, harus melawan teriknya matahari dengan keringat yang becucuran demi mencari rezeki setiap harinya untuk membantu orang tuanya dengan kondisi yang sama saja memprihatinkan.

Mail mungkin bukan satu-satunya anak yang kurang beruntung di dunia ini, tetapi semangatnya perlu diacungi jempol karena meskipun dengan kondisi ekonomi yang mungkin tak seindah orang lain tetapi ia masih memiliki mimpi besar yang ia pupuk saat ini dan berharap akan lebih baik dikemudian hari.

Ketika banyak anak seusianya menikmati pendidikan tanpa harus memikirkan beban hidup, lain halnya dengan Mail yang harus membagi waktunya antara sekolah dan bekerja. Meski lelah, ia tetap gigih, berharap suatu hari nanti jerih payahnya akan membuahkan hasil karena ia yakin Allah pasti akan mengabulkan doa-doanya suatu hari nanti.

Ayat Al-Baqarah ayat 286

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَاْنَاۗ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَاۗ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۗ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَاۗ اَنْتَ مَوْلٰٮنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ

Artinya:

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.

Kisah Mail adalah segelintir kisah yang seharusnya mampu meningkatkan rasa syukur kita dengan segala kondisi kehidupan yang kita lalui. Terkadang sering sekali kita mengeluhkan hal-hal kecil dalam hidup, tanpa menyadari bahwa banyak orang di luar sana berjuang hanya untuk bisa bertahan hidup.

Syukur bukan hanya tentang menerima apa yang sudah kita miliki, tetapi juga tentang memahami bahwa setiap rezeki yang datang adalah berkah yang patut dihargai. Semoga kisah ini mengingatkan kita bahwa ada banyak anak seperti Mail yang butuh uluran tangan dan perhatian. Mari kita lebih peduli, lebih berbagi, dan lebih menghargai setiap nikmat yang diberikan kepada kita.

Semoga kita bisa menjalani hidup dengan penuh rasa syukur dan kepedulian.