MUI Dan Tokoh Lintas Agama Tolak Relokasi Warga Gaza, Dorong Jihad Internasional

AsSajidin.com—- Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama sejumlah tokoh lintas agama dan kalangan profesional menyampaikan pernyataan sikap bersama dalam acara bertajuk “Silaturrahmi Kemanusiaan untuk Palestina”, yang digelar di Gedung MUI Pusat, Jakarta, pada Senin, (14/4/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai bentuk keprihatinan mendalam atas krisis kemanusiaan yang terus memburuk di Gaza akibat agresi brutal militer Israel.
Sekretaris Jenderal MUI Pusat, Buya Amirsyah Tambunan, memimpin pembacaan pernyataan yang turut ditandatangani oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemuka lintas agama, perwakilan ormas, aktivis kemanusiaan, akademisi, seniman, budayawan, jurnalis, hingga perwakilan pemerintah.
Hal tersebut menegaskan bahwa bangsa Indonesia akan terus konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina secara bermartabat dan penuh integritas.
Dalam pernyataan tersebut, terdapat tujuh poin penting yang menjadi sikap resmi MUI dan para tokoh yang terlibat:
- Mendukung Fatwa Jihad Internasional yang dikeluarkan oleh Uni Ulama Internasional, mencakup berbagai bentuk perjuangan, mulai dari diplomasi, politik, ekonomi, hingga aksi kemanusiaan dalam rangka melawan penjajahan Israel.
- Mendesak Pemerintah Indonesia untuk mengambil peran lebih aktif dalam mendorong terciptanya perdamaian dan kemerdekaan Palestina, termasuk upaya membuka akses bantuan melalui perbatasan Rafah serta memprakarsai konferensi internasional untuk solusi jangka panjang.
- Menyerukan agar urusan diplomasi dan militer diserahkan kepada negara, sembari tetap menaruh kepercayaan kepada Pemerintah RI dalam mengambil langkah strategis untuk menghentikan kekejaman Israel.
- Menolak keras rencana relokasi warga Gaza yang diusulkan mantan Presiden AS Donald Trump, karena bertentangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan dan dapat dikategorikan sebagai bentuk baru pembersihan etnis.
- Mengkritisi dan mengingatkan terhadap wacana evakuasi sementara oleh Presiden Prabowo Subianto untuk korban luka berat atau trauma dari Gaza. Meskipun dimaklumi secara kemanusiaan, langkah ini harus bersifat terbatas, temporer, dan berbasis kajian komprehensif terhadap kesiapan nasional.
- Menyatakan kesediaan berkontribusi aktif dalam merumuskan solusi yang mengedepankan aspek kemanusiaan dan mendukung kemerdekaan Palestina secara berkelanjutan.
- Mengajak seluruh komponen bangsa untuk bertawakal dan menjaga persatuan, agar sikap dan langkah dalam membela Palestina tidak merusak keutuhan bangsa.
Ketua MUI Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri, Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, menegaskan bahwa semua aspirasi dan masukan dari para tokoh lintas agama akan dikomunikasikan langsung kepada Presiden Prabowo.
Ia juga menekankan pentingnya pengkajian mendalam terkait wacana evakuasi, agar tidak menimbulkan konsekuensi yang tak diinginkan di dalam negeri. (https://mui-bogor.org/)