Dubes Heri Akhmadi Ajak Puluhan Perusahaan Energi Jepang untuk Memanfaatkan Insentif Investasi yang Diberikan Indonesia
AsSajidin com, Tokyo — Perusahaan Besar Energi Jepang antusias hadiri gelaran 4th RE Invest Indonesia 2024 KBRI Tokyo, Rabu 27 November 2024.
Gelaran Itu dibuka Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi.
Heri Akhmadi di kesempatan itu mengajak puluhan perusahaan energi Jepang untuk memanfaatkan insentif investasi yang diberikan Indonesia dalam mendukung transisi energi Indonesia dan keamanan energi.
Di hadapan para pengusaha swasta Jepang, Dubes Heri Akhmadi memastikan komitmen Indonesia untuk menjamin lingkungan investasi yang aman dan dapat diprediksi.
“Indonesia telah menjalankan transisi kepemimpinan negara yang lancar dengan tingkat kehadiran pemilih 80% pada saat Pemilu Presiden 2024.
Hal ini menandai kekuatan dan kedewasaan proses demokrasi Indonesia. Stabilitas politik dan good governance Indonesia akan menciptakan lingkungan investasi yang aman dan dapat diprediksi,” ujar Dubes Heri yang didampingi Wakil Kepala Perwakilan Republik Indonesia Maria Renata Hutagalung, Koordinator Fungsi Ekonomi Sunan Jaya Rustam, dan sejumlah pejabat KBRI Tokyo.
“Saya berharap forum ini dapat membuka ruang kerja sama konkret Indonesia dan Jepang khususnya di bidang energi terbarukan,” tambah Dubes Heri.
Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, Eniya Listiani Dewi dan Direktur Eksekutif Tenggara Strategics Riyadi Suparno.
Mengutip Kemlu.go.id, kegiatan ini digelar atas kerja sama antara KBRI Tokyo, Kementerian ESDM, PT. PLN (Persero), Rumah PATEN/House of Planning the Action of National Energy Transition (Perencanaan Aksi Transisi Energi Nasional), dan Tenggara Strategics.
Forum Bisnis jilid ke-empat ini dihadiri oleh puluhan perusahaan besar energi Jepang seperti INPEX Corporation, TEPCO Renewable Power, ITOCHU Corporation, Sumitomo Corporation dan Marubeni.
Turut hadir secara daring perwakilan Dirjen Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM.
Sebagai informasi, investasi dalam sektor Energi Terbarukan masih sangat diperlukan untuk memenuhi target Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 atas total kapasitas energi terbarukan yakni sebesar 20.9 Giga watt pada tahun 2030.
RE Invest menyediakan platform untuk diseminasi kebijakan terbaru Pemri dalam bidang investasi Energi Terbarukan serta pertemuan diantara berbagai pemangku kepentingan sektor energi dan ketenagalistrikan Jepang dan Indonesia.
Kegiatan RE Invest ke-4 yang dihadiri 87 peserta ini menjadi kesempatan penjajakan langsung antar pelaku usaha (business matching).
Para pelaku usaha yang hadir diantaranya PT PLN (Persero), PT PLN Nusantara Power dan PT PLN Indonesia Power dan berbagai Perusahaan Energi Besar Jepang.
Kehadiran perusahaan-perusahaan Jepang menunjukkan ketertarikan untuk melakukan penanaman modal dalam proyek-proyek energi yang ditawarkan PT PLN dan anak perusahaanya.
Pada kegiatan RE Invest juga digelar tiga sesi diskusi mengenai Perspektif Investor & Pemodal seputar investasi di sektor investasi energi terbarukan di Indonesia yang menghadirkan pembicara Strategy Architect Hydrogen and Ammonia Department, New Energy and Industrial Technology Department Organization (NEDO) Ohira Eiji.
Director of Division 3, New Energy and Power Finance Department I, Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Okuma Takuya
Director of Southeast Asian Division 1, Southeast Asia and Pacific Department, Japan International Cooperation Agency (JICA) Takenori Nasu
Dan General Manager of Energy Solution & Healthcare Division, Sojitz Corporation Yokoi Hachiman.
Hadir sebagai moderator adalah Renewable Energy Expert dari University of Tokyo, Muhammad Aziz.