ASSAJIDIN.COM — Sebagian mufassirin menjelaskan, Allah SWT menurunkan Surat Al- Quraisy ini untuk mengingatkan orang-orang Quraisy akan nikmat-nikmat Allah.
Salah satu nikmat itu adalah nikmat keamanan, yang pada surat Al-Fil diterangkan kebinasaan pasukan bergajah yang hendak menyerbu Makkah untuk menghancurkan Ka’bah.
Dengan rasa aman itu, orang-orang Quraisy bisa menjalankan kebiasaan mereka berupa bepergian pada musim dingin dan musim panas. Surat ini juga mengingatkan nikmat Allah lainnya berupa makanan.
Dengan demikian banyaknya nikmat itu, semestinya orang-orang Quraisy menyembah Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.
Mengutip Bersamadakwah.net, ketika menjelaskan Asbabun Nuzul Surat Al- Quraisy, Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir mengetengahkan hadits yang juga Ibnu Katsir kutip dalam tafsirnya.
Dari Ummu Hani’ binti Abu Thalib, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
فضل الله قريشا بسبع خلال : أني فيهم و أن النبوة فيهم و الحجابة فيهم و السقاية فيهم و أن الله لنصرهم على الفيل و أنهم عبدوا الله عشر سنين لا يعبده غيرهم و أن الله أنزل فيهم سورة من القرآن
“Allah memuliakan kaum Quraisy dengan tujuh hal. Aku dari kalangan mereka, kenabian ada pada mereka, hijabah dan siqayah ada pada mereka, Allah menolong mereka dari pasukan gajah.
Mereka menyembah Allah selama sepuluh tahun saat tidak ada kaum selain mereka yang menyembah-Nya. Dan Allah menurunkan satu surat di dalam Al Quran yang berbicara mengenai mereka. Lalu Rasulullah membaca Surat Quraisy.” (HR. Baihaqi; hasan)
Faedah Surat Al-Quraisy
Di antara faedahnya, dikutip dari NU.or.id, bisa menghilangkan was-was, kesusahan, rasa takut dan lainnya, sebagaimana yang disampaikan oleh Sayyid Muhammad bin Ali Khirrid al-Alawi al-Husaini at-Tarimi:
مَنْ قَرَأَهَا زَالَ هَمُّهُ وَحُزْنُهُ وَوَسْوَسَتُهُ وَكُفِى شَرُّ الْأَشْرَارِ وَكَيْدِهِمْ
Artinya, “Barangsiapa membaca surat Quraisy, maka akan hilang kesusahannya, kesedihannya, was-wasnya, dan kejahatan orang yang berbuat jahat sekaligus tipu daya mereka akan tercegah darinya.”
Surat Al-Quraisy juga bisa menjaga kesehatan jasmani dan rohani serta terhindar dari berbagai bahaya yang ada dalam makanan:
وَ مَنْ قَرَأَهَا عَلَى مَطْعُوْمٍ أَذْهَبَ اللهُ مُضَرَّتَهُ وَأَمِنَ مِنَ الْخَوْفِ وَالْفَقْرِ
Artinya, “Dan, barang siapa membacanya pada makanan, maka Allah hilangkan bahaya di dalamnya, (Allah juga) menyelamatkan dari rasa takut dan (menyelamatkan) dari fakir.” (Sayyid Ali Khirrid, al-Wasailus Syafi’ah fil Azkarin Nafi’ah wal Auradil Jami’ah wats Tsimarul Yani’ah, [cetakan pertama: 1405 H], halaman 323).
Cara Pengamalan
– Pertama, membaca surat Al-Quraisy satu kali.
– Kedua, memohon perlindungan kepada Allah dengan doa berikut:
اللهم يَا مَنْ أَمَّنَ الْمَخَاوِفَ وَسَدَّ طُرُقَهَا عَنْ كُلِّ خَائِفٍ، أَمِّنِّي مِنَ الْمَهَالِكِ فَي الْمَدَارِجِ، وَالْمَسْلَكِ، يَا مَأْمَنَ الْخَائِفِيْنَ، وَيَا وَاصِلَ الْمُنْقَطِعِيْنَ. وَاللهُ مِنْ وَرَائِهِمْ مُحِيطٌ، بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَجِيدٌ، فِي لَوْحٍ مَحْفُوظ
Allahumma ya man ammanal makhawifa wa sadda thuruqaha ‘an kulli kha-if, amminni minal mahaliki, fil madariji, wal maslaki, ya ma’manal khaifin, wa ya wasilal munqhati’in, “wallahu min wara’ihim muhith, bal huwa qur’anun majid, fi lauhin mahfudz”.
Artinya, “Ya Allah, wahai Dzat pemberi aman segala ketakutan, dan penutup semua peluangnya (rasa takut) dari semua orang yang takut, selamatkanlah aku dari semua kebinasaan dalam rumah dan perjalanan.
Wahai Dzat Pemberi keselamatan orang-orang yang takut, dan penyambung semua yang putus, “Padahal Allah mengepung dari belakang mereka (sehingga tidak dapat lolos). .
Bahkan (yang didustakan itu) ialah Al-Qur’an yang mulia, yang (tersimpan) dalam (tempat) yang terjaga (Lauh Mahfuzh). (Sayyid Ali Khirrid, al-Wasailusy Syafi’ah, halaman 323).
