NASIONAL

FISIP UNSRI GELAR SEKOLAH KEBANGSAAN TULAR NALAR MAFINDO: TANGKAL HOAKS DI ERA DIGITAL

ASSAJIDIN.COM – Sebagai ujung tombak perubahan sosial, kampus memiliki tanggung jawab besar dalam mengedukasi masyarakat dan menangkal penyebaran informasi yang salah, terutama yang mengandung elemen Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).

Menyadari pentingnya peran ini, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya (FISIP UNSRI) bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) mengadakan program “Sekolah Kebangsaan Tular Nalar,” yang didanai oleh Google.org guna memperkuat kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam menghadapi tantangan informasi di era digital.

Sekolah Kebangsaan Tular Nalar ini dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari mahasiswa FISIP UNSRI. Terdapat 10 Kelompok yang terdiri dari 10 peserta didampingi oleh seorang fasilitator tiap kelompoknya, yang memberikan arahan melalui empat modul yaitu pemilu, demokrasi, penginderaan hoaks, dan waspada sanksi. Program merupakan bagian dari upaya Mafindo untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap hoaks dan misinformasi, khususnya di kalangan pemilih pemula.

Mengusung slogan daerah “Kito Tular, Pacak Nalar,” acara ini menekankan pentingnya menyebarkan kemampuan berpikir kritis sebagai modal utama dalam menghadapi tantangan arus informasi digital yang semakin kompleks.

Nurly Meilinda, S.I.Kom., M.I.Kom, dosen FISIP UNSRI sekaligus PIC Tular Nalar Palembang, menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan ini. “Kami sangat senang dan bangga atas partisipasi dari semua peserta sekolah kebangsaan hari ini. Harapannya acara kali ini bukan hanya belajar berpikir kritis, tetapi juga bagaimana mahasiswa menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing dengan menyebarkan pola pikir yang benar dalam menghadapi misinformasi,” ujar Ibu Nurly

Lihat Juga :  Launching Kelas Digital, Madrasah Siap Penuhi Tantangan Era Digital

Sementara itu, salah satu peserta, Faizah Nazwa, mengungkapkan bahwa program ini sangat bermanfaat. “Acara tular nalar sangat bermanfaat, saya jadi paham tentang pemilu, berpikir kritis, dan wawasan yang lebih luas lagi,” kata Faizah Nazwa

Peserta lainnya, Raissa, juga menyampaikan hal serupa. “Acaranya sangat bermanfaat untuk menambah wawasan tentang pemilu, hoaks, dan cara menghindarinya,” ujar Raissa.

Sebagai informasi tambahan, Sekolah Kebangsaan Tular Nalar adalah program pendidikan publik yang diinisiasi oleh Mafindo untuk mempromosikan literasi digital dan membangun kemampuan berpikir kritis di kalangan masyarakat. Sekolah Kebangsaan Tular Nalar bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi sebuah upaya nyata untuk membentuk generasi muda yang lebih kritis dan bijak dalam menyaring informasi. Dengan program ini, FISIP UNSRI dan Mafindo berharap mahasiswa dapat menjadi garda terdepan dalam melawan hoaks dan menyebarkan informasi yang benar di tengah masyarakat menjelang pilkada 2024.

 

 

Lihat Juga :  Selama Kongres PMII, Akses Keluar Masuk Wisma Atlet Jakabaring tidak Berbayar

Tentang Tular Nalar
Tular Nalar, program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh MAFINDO dan didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana, telah muncul sebagai platform online pembelajaran utama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui literasi digital dan pemikiran kritis. Dikembangkan bekerja sama dengan Institut Kebudayaan dan Kemanusiaan MAARIF pada tahap awal, Tular Nalar telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam tiga tahun ini, dengan preferensi khusus untuk melibatkan first-time voters pre-lansia, dan lansia.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Tular Nalar, silakan kunjungi kami di https://tularnalar.id/tentang-kami/
atau terhubung dengan kami di platform media sosial melalui https://www.instagram.com/tularnalar/.

Tentang Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO)
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks. Berdiri pada tahun 2016, MAFINDO memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan. MAFINDO memiliki 20 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia dan mencakup berbagai bidang, termasuk namun tidak terbatas pada pencegahan hoax, hoax busting, edukasi publik, seminar, lokakarya, advokasi, pengembangan teknologi anti-hoax, penelitian, dan keterlibatan sosial di tingkat akar rumput.
Pelajari lebih lanjut tentang MAFINDO di https://mafindo.or.id/tentang-mafindo/. (RILIS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button