Peringatan Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki

ASSAJIDIN.COM — Indonesia akan terus mendesak negara-negara pemilik senjata nuklir agar segera meningkatkan upaya mereka dalam pelucutan senjata nuklir.
Demikian sikap Indonesia yang disampaikan oleh Wakil Duta Besar RI Tokyo, Maria Renata Hutagalung, dalam acara Peringatan Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki di kedua kota tersebut pada 6 dan 9 Agustus 2024 lalu.
Renata juga menegaskan komitmen dan peran Indonesia untuk terus memajukan isu pelucutan senjata nuklir secara menyeluruh guna mencegah tragedi kemanusiaan di masa depan.
Hal ini disampaikan dalam World Conference Against Atomic and Hydrogen Bombs yang merupakan salah satu kegiatan pokok dalam peringatan dijatuhkannya bom atom di negeri matahari terbit 79 tahun silam.
Dalam forum ini disampaikan pula perkembangan terkini berupa selesainya proses ratifikasi Indonesia atas traktat pelucutan senjata nuklir atau the Treaty on the Prohibition of Nuclear Weapons (TPNW) pada November 2023.
Terkait hal tersebut, Indonesia mendorong berbagai negara lain untuk menandatangani dan meratifikasinya.
Secara khusus, Indonesia juga menggarisbawahi pentingnya Zona Bebas Senjata Nuklir dalam upaya mewujudkan tujuan pelucutan senjata nuklir.
“Indonesia menyerukan kepada semua negara untuk terus bekerja sama guna mendorong penerapan efektif protokol perjanjian zona bebas senjata nuklir yang ada,” tegas Wakil Dubes Renata.
Indonesia merupakan 50 negara pertama yang telah menandatangani TPNW dan sejak awal telah aktif untuk prakarasai traktat tersebut.
Peringatan ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun ini dihadiri oleh Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, Menteri Luar Negeri Jepang, Yoko Kamikawa, Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, Takemi Keizo, Gubernur Hiroshima dan Walikota Hiroshima, serta 109 perwakilan Kedutaan Besar Asing di Jepang.
Kegiatan ini juga terbuka untuk publik dan dihadiri oleh lebih dari 12.000 orang.
Sumber : KBRI Tokyo