INTERNASIONAL

Jadi Sasaran Aksi Kerusuhan, Komunitas Muslim Ternyata Paling Dermawan di Inggris

ASSAJIDIN.COM — Meski dijadikan sasaran kerusuhan Komunitas Muslim di Inggris terkenal sangat dermawan.

Kabar baik ini bukan pepesan kosong belakang, tapi berdasarkan hasil riset yang dilakukan di Inggris.

Hasil riset itu menyebut Komunitas Muslim berdonasi empat kali lebih banyak bila dibandingkan komunitas lain untuk program sosial setiap tahunnya.

Konsultan branding dan komunikasi Blue State di Inggris melaporkan rerata Muslim berdonasi 708 Poundsterling sepanjang 12 bulan. Sedangkan rerata warga Inggris berdonasi 165 Pounsterling.

Komunitas Muslim di UK juga dua kali lebih banyak dari kebiasaan warga Inggris pada umumnya untuk berdonasi melalui event dan tantangan personal, semisal melalui lomba lari Marathon. Hadiah jika menang lomba tersebut didonasikan untuk sosial.

Peneliti menemukan fakta ini berdasarkan analisis pendapatan warga Inggris yang berpenghasilan 75.000 hingga 100.000 Poundsterling.

Lihat Juga :  Jangan Sesali Apa yang Telah Terjadi

Ada banyak sekali manfaat yang bisa dihasilkan dari sedekah, baik itu bagi penerima maupun pemberi. Terlebih jika aktivitas berbagi dilakukan di bulan Ramadhan.

Sedekah menjadi amal yang mampu menambah dari kekurangan yang dimiliki seseorang. Kekurangan itu bisa terisi dan menjadi tercukupi. Sedekah bisa meringankan beban yang dimiliki seseorang hingga membuatnya tersenyum.

Sayangnya, meski dikenal dermawan, Muslim di Inggris ternyata menjadi sasaran aksi kerusuhan massal ekstremis Sayap Kanan di sana.

Pelaku kerusuhan tersebut disinyalir sebagai islamophobis dari berbagai ras. Mereka termakan berita bohong tentang sejumlah anak berdansa yang kemudian dianiaya warga kulit hitam yang dikira Muslim. Ternyata bukan Muslim, pelaku merupakan penganut agama lain.

 

Lihat Juga :  Perjalanan Kita Amat Singkat, Maka...

Aksi Antirasisme

Ribuan pengunjuk rasa anti-rasisme berkumpul di seantero Inggris dan membentuk perisai manusia untuk melindungi pusat suaka.

Ini merupakan aksi tandingan setelah polisi memperingatkan akan adanya kerusuhan dari lebih dari 100 demonstrasi sayap kanan.

Sambil memegang plakat bertuliskan “terima pengungsi” dan “tolak rasisme”, orang-orang turun ke jalan di kota-kota besar dan kecil sembilan hari setelah negara itu diguncang oleh penikaman fatal terhadap tiga gadis di Merseyside dan kerusuhan yang terjadi setelahnya.

Namun hanya ada sedikit tanda-tanda kerusuhan seperti yang terlihat selama seminggu terakhir.

Polisi melancarkan mobilisasi terbesar mereka untuk mencegah kekacauan pada Rabu, dengan mengatakan bahwa banyak dari aksi protes sayap kanan yang direncanakan berpotensi berubah menjadi kekerasan.

 

Sumber : Khazanah.republika.co.id

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button