MOZAIK ISLAM
Hijrah yang Diridhai Allah

ASSAJIDIN.COM — Hijrah sebenarnya kapan saja bisa dilakukan. Makin cepat makin baik. Hijrah seperti apa? Dalam konteks keimanan hijrah adalah berpindah, berubah ke arah yang lebih baik Lalu hijrah yang bagaimana yang diridhai Allah di dalam Al-Qur’an?
Hijrah diwajibkan Allah setelah Iman, selama ini iman dianggap sudah segala-galanya, tetapi tidak demikian menurut Allah, Iman harus diikuti dengan hijrah dan jihad. Iman artinya yakin, Hijrah artinya berubah, dan jihad artinya bersungguh-sungguh.
Jadi bukti iman (yakin) adalah dengan berubah dengan bersungguh-sungguh, tidak hanya sekedar yakin saja, tidak hanya berubah saja, tetapi berubahnya juga harus sungguh-sungguh, harus serius, demikian yang diterangkan Allah di dalam Q.S Al-Anfal(8):74,
“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia”.
Jadi Iman yang benar menurut Allah adalah dengan hijrah dan jihad yaitu berubah dengan sungguh-sungguh.
Lalu bagaimana wujud berubah dengan sungguh-sungguh yang diridhoi Allah?
Hijrah yang sungguh-sungguh yang diridhoi Allah adalah dengan harta dan jiwa, Q.S At-Taubah(9):20,
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan”.
Jadi setelah iman, kita wajib hijrah berubah dengan harta dan jiwa. Hijrah yang utama adalah dengan harta, yaitu menafkahkan sebagian dari rizki yang telah diberikan Allah kepada orang-orang miskin yang membutuhkan, Q.S Al-Hasyr(59):9,
“Dan orang-orang yang telah menempati tempat tinggalnya (Madinah) dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung”.
Hijrah melakukan perubahan dengan harta dan jiwa adalah perniagaan yang tidak akan pernah merugi.
Q.S As-Saff(61):10-11,
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya”.
Saudara-saudaraku yang dimuliakan Allah, akan tetapi perlu diketahui bahwa berhijrah dengan harta sangat dibenci setan, maka pertama yang dikejar oleh setan adalah manusia yang mau bersedekah,
Demikian dikabarkan oleh Allah dalam Q.S Al-Baqarah(2):268,
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
Target utama setan adalah orang-orang yang mau hijrah, yaitu orang-orang yang mau bersedekah, dengan menakut-nakuti mereka dengan kemiskinan dan menyuruh berbuat kejahatan yaitu kikir.
Maka sangat tidak mengherankan lagi bahwa perbuatan yang paling berat adalah bersedekah… harus kita akui dengan jujur bahwa perbuatan paling berat adalah membagi sebagian harta kita kepada orang lain… itulah makanya Allah menyuruh kita berhijrah dan berjihad melawan kekikiran tersebut. Berjihad dan berhijrah melawan setan. Selamat berhijrah… (*)
