HALAL

Jelajahi Mesir (7) : Belanja Oleh-oleh di Pasar Khan el Khalili

ASSAJIDIN.COM — Apa itu Khan el Khalili?

Khan el Khalili adalah nama sebuah pasar. Pasar yang unik dan ramai dikunjungi wisatawan.

Pasar ini merupakan pusat berbagai kebutuhan oleh-oleh. Mulai dari permadani, lampu khas Maroko, bantal rajutan, pernak-pernik aksesoris, dan masih banyak lagi.

Kamu bakal bingung dengan banyaknya pilihan yang disediakan dan juga bagus-bagusnya barang di sini.

Ketika nenelusuri pasar Khan el Khalili, kita akan melihat banyak toko berjajar dari kiri dan kanan dan dengan posisi yang berhadap-hadapan.

Kebanyakan toko disini menjual barang-barang yang sama, tetapi percayalah ketika melihat barang dagangannya tidak akan pernah merasa bosan.

Selain menjual pernak-pernik cindera mata, di pasar ini juga menjual bantal tenun, aneka pakaian untuk penari perut beserta aksesorisnya, warna dan modelnya pun beragam, terdapat juga toko shisha dan perlengkapannya.

 

Foto : Kompas id

 

Berkelok-kelok

Pasar Khalili terletak di Islam Distric Kairo. Bentuknya berkelok–kelok, telusurilah sampai ke dalam untuk mencari cindera mata yang menarik dengan harga miring.

Walau kamu tidak jadi beli misalnya, ternyata pedagang di pasar ini masih tetap ramah dan tidak akan kesal sama kamu. Kamu bisa tawar harga barang yang diinginkan jadi serendah mungkin.

Saat ini Pasar Khalili ditempati pedagang Mesir serta beberapa merchant dari luar Mesir. Perdagangan ini sangat ramai. Setiap harinya ribuan wisatawan singgah di sini.

Lihat Juga :  Berburu Bakso Formosa, Halal dan Enak di Taiwan

Kebanyakan mereka mencari oleh-oleh tradisional Mesir yang menarik untuk dibawa pulang.

 

Foto : IST

 

Masjid Al Husein

Mengutip InfoMu, di Pasar Khalili, bagi umat muslim yang ingin menunaikan shalat jangan khawatir, karena di depan pasar ini terdapat masjid bersejarah, bernama Masjid Al Husein.

Nama Al Husein sendiri diambil dari salah satu cucu Nabi Muhammad SAW, bangunan masjid ini juga sangat indah.

Di depan masjid terdapat tiga payung yang berukuran besar yang terbuka pada siang hari dan akan tertutup ketika menjelang magrib.

 

Foto : Melancong ke Egypt

 

Sejarah

Mengutip tourwisatamania.blogspot.com, awalnya, Khan el-Khalili merupakan sebuah caravanserai atau semacam penginapan bagi para pedagang dari mancanegara dan pusat aktivitas ekonomi.

Caravanserai yang dalam bahasa Arab disebut “Khan” ini didirikan pada tahun 1382 oleh Emir Djaharks el-Khalili.

Emir Djaharks el Khalili adalah seorang pejabat kerajaan dinasti Mamalik yang mendirikan khan besar di Kairo, di bawah Burji Mamluk Sultan Barquq [1382-1399M].

Oleh karena itu, pasar ini dinamakan Khan el-Khalili, seperti nama pendirinya Emir Djaharks el-Khalili. Letaknya yang strategis di pusat kota Kairo menjadikan Khan el-Khalili menjadi tujuan utama para turis untuk berbelanja oleh-oleh.

Lihat Juga :  Jelajahi Mesir (5) : Pesona Sungai Nil 

 

Foto : Tripadvisor

 

Tujuan Wisata

Karena menjadi tujuan wisata populer, sahabat wisata muslim pastinya juga akan menemukan ramainya orang yang berlalu-lalang. Pasar ini terdiri dari satu jalan besar dengan gang-gang kecil di kiri dan kanan yang menggoda untuk ditelusuri.

Tidak hanya segala pernak-pernik khas Mesir bisa ditemui di sini, di pasar ini juga banyak dijual rempah-rempah untuk bahan obat herbal atau bumbu-bumbu masak kering.

 

Foto : Viktor

 

Tawar-menawar 

Para pedagang di Pasar Khan El-khalili biasa menawarkan barang kepada pengunjung dengan bahasa pengunjung yang mereka ketahui.

Jika para turis yang berjalan di pasar ini berasal dari Indonesia, mereka langsung menawarkan barang dengan bahasa Indonesia. Contohnya dengan berseru, “Beli, beli. Harga gila, harga gila!”

Ada juga yang menawarkan dengan berkata, “Harga murah, harga murah.” Mendengar promosi seperti itu, pembeli asal Indonesia umumnya senang dan biasanya langsung mendekat untuk bertransaksi.

Seperti halnya di pasar tradisional, di Pasar Khan El-Khalili ini kita harus pintar menawar. Para pedagang terkadang memasang harga terlalu mahal.

Sebagai pembeli pun kita jangan mau kalah. Setidaknya kita menawar sampai 50% dari harga asli. (Habis)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button