Cerita Kepergian Ulama Sumsel, Habib Mahdi bin Syahab, Ibunda : Aku Ridho kepadamu…
AsSAJIDIN.COM — Ribuan warga Palembang mengantarkan almarhum Habib Mahdi bin Muhammad Syihab ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Masyarakat palembang memadati jalan Dr. M. Isa untuk mengantar jenazah Habib Mahdi bin Syahab. Mereka berdiri menyambut keranda sang habib.
Tak lupa pula lantunan kalimat tauhid bergema usah shalat jenazah hingga pengantaran jenazah yang dimakamkan di TPU gubah 8 Ilir Palembang.
Masyarakat pula memadati masjid Daarul Muttaqien untuk mensholatkan dan mendoakan jenazah. Beragam usia hadir berkumpul dengan satu tujuan yaitu mendoakan kepergian Habib Mahdi bin Syahab.
di Makamkan setelah salat ashar, selasa (17/10/2023) Habib Mahdi bin Muhammad Syahab meninggal dunia pada senin (16/10/23) di RS Siti Fatimah Palembang.
Salah satu akun Instagram @aaqilahh_ menceritakan bagaimana indahnya kepergian Habib Mahdi bin Muhammad Syihab.
“Kudapati langsung cerita ini dari adiknya tadi saat berkunjung kerumah habib,”kata kutipan @aqqilahh dalam instagram @hadhrohasyiqulmusthofa yang merupakan binaan Habib Mahdi.
Pagi tadi habib sempat sarapan pempek dadar bersana ibunya, lalu Habib mengadukan rasa sakitnya dan memutuskan untuk check kondisi ke Rumah Sakit.
diketahui ternyata oksigen ditubuh Habib sudah menurin drastis dan kabar pun tersebar luas kepada kerabat dekat bahwa habib masuk Rumah Sakit.
“Habib dirawat dengan berbagai selang, siangnya habib agak baikan. sekitar dzhuhur habis lepas semua kabel dan alat yang ada di tubuhnya,”katanya.
Ternyata Habib ingin mandi (membersihkan dirinya sendiri). Habib kemudian masuk kamar mandi dan mengunci pintu sampai sedikit lama dan terdengar suara air. Namun orang yang berada di ruangan tersebut khawatir, bahkan perawat ingin mendobrak pintu kamar mandi takut terjadi sesuatu didalam.
Namun, tidak lama Habib keluar kamar mandi dengan keadaan bersih, wangi, memakai baju ganti. Tetapi keadaan yang semulanya membaik menjadi kritis kembali.
Singkat cerita, keluarga yang hadir diruang kamar mengelilinginya, Habib kemudian melepas alat bantu pernafasan yang ada di hidung dan mulunya seraya berkata : afwan afwan (seakan akan tangannya menggeser orang yang ada di oinggirnya karena ada orang mulia yang datang disana).
Lalu Habib berkata dengan suara tegas, Dengarkan aku, kata Habib dengan mengangkat jari telunjuknya “Asyhadu alla ilahaillallah wa asyhaduanna muhammadarrosulullah” Kalimat terakhir sampai diucapkannya dua kali dan ditutup dengan “Shalallahu’alaihi wasallam”.
Tidak lama Habib berucap, ibunya bernama Hubabah Syaikhoh bin Syahab masuk ruangan seraya berkata “aku ridho kepadamu”. kemudian Habib pun meninggalkan dunia ini. (tri jumartini)