MOZAIK ISLAM

Memaknai Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

AsSAJIDIN.COM —  Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia merupakan hari libur nasional yang diperingati oleh umat Islam dengan berbagai kegiatan mulai dari melatunkan sholawat, pengajian hingga tausiah atau ceramah agama.

Dari berbagai kegiatan tersebut apa sebenarnya makna dari peringatan kelahiran baginda Rasulullah?

1. Makna Syukur

Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki makna rasa syukur karena telah lahir ke dunia dan menyebarkan suri tauladan yang baik. Semasa hidupnya, Rasulullah tidak pernah menyerah untuk menjadi teladan bagi umat manusia di muka bumi. Beliau bersama para sahabatnya senantiasa mengajarkan bahwa Islam membawa kebaikan.

2. Mengenal sosok dan suri tauladan nabi

Tiada cela dalam diri Nabi Muhammad, semua perbuatannya adalah sifat terpuji.

Ibunda Rasulullah bernama Aminah, lalu ayahnya bernama Abdullah yang meninggal saat Rasulullah masih di dalam kandungan ibunya. Kemudian, pamannya bernama Abu Thalib yang berbeda keyakinan dengan Rasulullah. Meskipun begitu, Abu Thalib selalu mendukung dakwah keponakannya karena ia yakin Islam membawa kebaikan.

Lalu, istri tercinta bernama Khadijah Radiyallahu ‘anha dan sebelum berumah tangga Rasulullah bertemu beliau sebagai rekan bisnis. Anaknya bernama Fatimah yang menikah dengan Ali bin Abi Thalib. Dari pernikahan mereka, lahirlah cucu Rasulullah bernama Hasan dan Husein.

 

3. Mengetahui bagaimana perjuangan Nabi Muhammad

Nabi Muhammad diangkat sebagai rasululullah atau utusan Allah ketiak berusia 40 tahun.
Beliau menerima wahyu secara berangsur angsur dan kemudian menyampaikan atau menyiarkannya.

Lihat Juga :  Ribuan Warga Hadiri Dzikir dan Haul Akbar ke-122 Datuk Kiai Marogan, Ulama yang Banyak Jasanya dalam Syiar dan Dakwah di Palembang

Rasulullah memulai syiar Islam dengan cara sembunyi-sembunyi. Fase pertama tersebut berlangsung selama 3 tahun pertama di masa kenabian. Nabi Muhammad berdakwah kepada orang terdekat terlebih dahulu, seperti keluarga dan sahabat. Diperkirakan ada 62 orang yang pertama kali masuk Islam.

Kemudian, turun wahyu surat Al-Muddatsir ayat 1-7 untuk memperluas syiar Islam secara terang-terangan. Kemudian, desakan dari kaum Quraisy semakin kencang. Saat peristiwa Isra Miraj, kaum Quraisy tak segan untuk menuduh bahwa Nabi Muhammad berbohong.

Dengan dukungan para sahabat dan kerabat terdekat, Rasulullah menjadi tangguh dan strategis dalam perjuangannya. Momen maulid nabi membuat kita mengingat perjuangan Nabi Muhammad untuk berdakwah bahwa Islam membawa kebaikan dengan berpedoman kepada Al-Quran dan hadist.

4. Dzikir dan Doa untuk nabi

 

Maulid Nabi Muhammad SAW yaitu melatunkan dzikir dan doa. Salah satu manfaat mengumandangkan sholawat kepada Nabi Muhammad yaitu mendapatkan syafaat di akhirat kelak. Hal tersebut berdasarkan hadist Tirmidzi berikut ini:

أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً

Artinya: “Orang yang paling berhak mendapatkan syafaatku kelak adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku.” (HR at-Tirmidzi)

Doa, solawat, dan zikir kepada Nabi Muhammad sebagai bentuk meneladani sifat-sifat dan akhlak terpuji baginda. Sifat tersebut yaitu siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan), fatonah (cerdas).

Lihat Juga :  Barzanji, Tradisi Bersalawat untuk Mendapat Sinar (Kemuliaan) dari Nabi

5. Sebagai Syiar Islam
12 rabiul awwal maulid nabi muhammad saw

Makna utama dari Maulid Nabi Muhammad SAW yaitu sebagai bentuk dakwah dan menguatkan akidah umat Islam. Selain itu, syiar Islam juga memiliki nilai sosial yang datang dari berbagi pesan baik, bersolawat bersama, atau memuliakan tamu yang datang ke perkumpulan dengan hidangan enak.

 

Syiar Islam bukan hanya fokus mendengarkan dakwah, melainkan dapat dilakukan dengan cara yang menarik, seperti umat Islam makan bersama setelah mengaji. Kebersamaan menjadi hikmat saat memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

6. Belajar Silsilah Keluarga Nabi Muhammad
silsilah keluarga rasulullah

Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momentum untuk belajar kembali silsilah keluarga beliau. Ibunda Rasulullah bernama Aminah, lalu ayahnya bernama Abdullah yang meninggal saat Rasulullah masih di dalam kandungan ibunya. Kemudian, pamannya bernama Abu Thalib yang berbeda keyakinan dengan Rasulullah. Meskipun begitu, Abu Thalib selalu mendukung dakwah keponakannya karena ia yakin Islam membawa kebaikan.

Lalu, istri tercinta bernama Khadijah Radiyallahu ‘anha dan sebelum berumah tangga Rasulullah bertemu beliau sebagai rekan bisnis. Anaknya bernama Fatimah yang menikah dengan Ali bin Abi Thalib. Dari pernikahan mereka, lahirlah cucu Rasulullah bernama Hasan dan Husein.

Kelahiran Nabi Muhammad menjadi hikmah bahwa baginda adalah superhero di dunia dan akhirat, terutama kita sebagai umat muslim. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button