Shalat Hanya Ritual Sama Seperti ‘Yoga Bersyariah’, Habib Jafar Jelaskan Puncak Ibadah yang Sesungguhnya

AsSAJIDIN.COM — Shalat adalah kewajiban bagi umat muslim, namun tidak semua orang salat dengan memperhatikan aspek yang sangat dianjurkan Alquran.
Tidak sedikit dari kita yang shalat lebih kepada gerakan saja, sementara kurang memaknai salat itu sendiri.
Salat itu mencegah perbuatan keji dan munkar, sehingga salat memberikan makna bahwa tidak sebatas gerakan saja.
Habib Jafar dalam beberapa kesempatan tausiyahnya mengatakan bahwa salat itu lebih dari sebatas gerakan.
Ibadah yang sengguhnya itu puncaknya adalah tentang sosial dan spritual, dimana tidak hanya sebatas gerakan.
“Jangan sombongkan ibadah ritualmu, karena puncak dari ibadah itu adalah ibadah sosial dan spritual,” kata Habib.
Habib mengatakan, sholat itu mendidik kita agar tidak berbuat yang dilarang, atau hal yang bersifat munkar.
“Kalau hanya sekedar ritual, saya bercandainya dengan mengatakan yoga bersyariah, hanya sebatas menjiwai gerakan saja,” katanya.
Maksudnya, ketika orang salat, seseorang tersebut hanya membawa dampak bagi dirinya sendiri namun tidak membawa dampak bagi orang lain.
Salah satu salat yang dipuji di dalam alquran adalah salatnya sahabat nabi yang ketika dia rukuk dia menjulurkan tanganya ke pengemis yang sedang meminta-minta untuk cincinya diambil.
“Itu adalah salah satu salat yang dipuji di dalam Alquran,” kata Habib.
Maksud dan pelajaran dari itu adalah, seseorang akan mencapai puncak dalam ibadah, mestinya ia membawa kebaikan terhadap orang lain.
Sebab, banyak orang yang beribadah terus-terusan namun tidak peduli dengan orang lain yang berada di sekitarnya, dan dirinya tidak membawa dampak apa-apa bagi orang lain. (Reno)